Chereads / MIRACLE (Our Magic Shop) / Chapter 20 - bab 20

Chapter 20 - bab 20

Zivanna cemberut, wajahnya berubah jadi masam. Tapi arka tahu bagaimana cara membujuk gadis nya itu. "Coba liat!!!", Arka menggoyangkan dua kantong plastik di tangannya. Layaknya majikan yang sedang mengajak hewan peliharaan nya bermain.

"Ada coklat dan cemilan lain, dan ada beberapa pembalut yang disuruh hyerin belikan tadi", Wajah gadis itu mulai berubah, dia sedikit memiringkan wajahnya guna melihat apa yang ada di dalam kedua kantong plastik yang besar itu.

Gadis itu lalu mengambil satu kantong berisi cemilan dan makanan, lalu memberikan milik nya pada Arka. Zivanna melompat-lompat bahagia sambil terus berjalan menjauh dari Arka, sesekali dia juga melihat isi kantong itu lalu kembai bergumam bahagia. Arka tersenyum melihat gadisnya yang terlihat seperti anak kecil dengan senandung dan gumaman lucunya.

'tidak ada yang boleh tau tentang sisi menakjubkan ini', -Batin Arka. Iya tidak boleh ada yang tau kecuali dirinya saja.

"Darimana aja lo? Gue khawatir bangsul!!", Teriak hyerin pada Zivanna yang baru saja menjejakkan kakinya di rumah, di susul Arka yang baru saja sampai.

"Lo bawa kemana sahabat gue hah! Gue kan cuman nyuruh lo doang kenapa pake bawa-bawa dia segala!!"

"Gue nemu dia dijalan, lu lupa gue tadi langsung pergi keluar!!", Hyerin lalu mengalihkan pandangannya pada Zivanna yang hanya diam sambil memeluk sekantong plastik cemilan.

"Tadi keluar bentar, soalnya arka lama banget beli cemilan nya", ujarnya lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamarnya.

"At least she's not eat that those junk food"

"Cemilan itu juga junk food bodoh!"

"I mean this", Arka mengangkat seblak dan es krim yang dibeli Zivanna tadi kemudian dia memberikan kantong plastik berisi obat nyeri dan pembalut pada Hyerin lalu membawa seblak dan es krim tadi untuk ia makan sendiri.

"Beb lu nggak akan gitu juga kan kalo pms"

"Tergantung", Kenzie menolehkan kepalanya menghadap Hyerin yang sedang menyilangkan tangannya di dada.

"T-tergantung pada apa tuh?"

"Cari tau aja sendiri, sudah sana belajar lagi nanti nanges nilainya turun", Ucap Hyerin lalu berjalan menuju kamarnya. Dia lelah karena khawatir pada Zivanna yang tiba-tiba hilang saat ia pergi ke toilet. Beruntung Rifky tidak bangun karena ulahnya.

∞∞∞∞∞∞∞∞∞

"Uwahhhh.....capeknya...", taman belakang yang tadinya sunyi kini di penuhi dengan keluhan Hyerin yang baru saja keluar dari ruang ujian.

"Panas woy!! Panas!!!", Seru hyerin pada pasangan di sampingnya yang sama sekali tidak menghiraukan keluhan nya. Hyerin menarap kedua pasangan itu dengan tatapan tidak sukanya, menunggu sang pacar untuk saling menunjukkan kemesraan juga. Seperti biasa mereka akan berkumpul di taman belakang yang sudah di renovasi sebulan lalu.

Kini tempat itu telah di hiasi banyak bunga indah, terlihat lebih hidup dan terawat dari sebelumnya. Tapi tetap saja hanya mereka yang datang kesini, murid-murid lain lebih suka berada di akntin atau dikelas.

Hyerin menatap iri pada pasangan di samping nya itu. Arka sedang berbaring di paha Zivanna sambil bermain game sementara Zivanna membaca novelnya dengan tenang.

"Bisa nggak sih jangan mesra-mesraan pas ada gue"

"Tunggu kenzie aja, ngapa sih!"

"Ya lu tau sendiri kan dia klo udah berurusan sama ujian pasti keluarnya bakal lama, orang-orang udah pada keluar dia sendiri belum ampe guru aja pusing liatnya"

"Namanya juga orang pintar ya wajar"

"Iya, dan klo bodoh kayak lo. Baru aja mulai udah selesai aja"

"Kan gampang"

"Gampang pantat lo! Otak gue ampe kebakaran tau nggak"

"Ya tinggal cap cip cup aja apa susah nya"

"Enak lo ngomong, klo nilai gue rendah bisa di gantung gue sama Kenzie", mereka berdua hanya bisa terkekeh mendengar nya.

"Ohh jadi gitu, nanti ku gantung beneran baru tau rasa", Hyerin terkekeh saat mendengar suara Kenzie. Dia hanya bisa menunjukkan dua jarinya berkata bahwa dia ingin berdamai.

Kenzie langsung mendekat ke arah hyerin dan merangkul gadis cantiknya itu. "Btw, dimana Rifky?"

"Katanya sih mau beli susu di kantin, tapi udah lumayan lama sihhh"

Raut wajah mereka mulai berubah tidak nyaman saat melihat seorang gadis berlari menuju ke arah mereka. Tanpa basa-basi mereka langsung berdiri saat gadis tadi sudah mengatakan apa tujuan nya datang ke sana. Hyerin merangkul gadis itu dan mengatakan bahwa dia akan baik-baik saja juga berterimakasih karena sudha mengatakan ini pada mereka.

Teriakan hinaan terdengar saat mereka berempat sampai di kantin. Zivanna yang sudah tidak dapat menahan kesabaran nya lagi langsung menendang punggung gadis itu hingga kepalanya menghantup lantai dengan keras.  Menghasilkan teriakan horor dari pada siswi dan keterkejutan pada siswa.

"Yakk!! Siapa yang beran—", teriakan jessi terpotong saat dia melihat Zivanna menatap nya seperti ingin memenggal kepalanya langsung. Tapi gadis itu tetap bersikap angkuh dan berdiri untuk menyamai tingginya dengan Zivanna.

Dia menyeka darah yang keluar di dahinya dan menatap Zivanna dengan horor. "Kau lihat apa yang kau lakukan!!", Ucapnya sambil menunjukkan darah kotor nya pada Zivanna.

"Beruntung kau masih bisa bangkit, dulu aku sampai terbaring di runah sakit dan koma beberapa hari", ucap hyerin dan berhasil membuat bulu kuduk Jessi meremang.

Zivanna yang masih dalam amarahnya, langsung memukuli jessi tanpa ampun hingga wajah cantik yang di bangga-banggakan nya itu lebam dan luka cukup parah. Puas , Zivanna dan teman-teman lalu kembali ke taman belakang.

Rifky terus meringis saat zivanna mengoleskan salap pada lukanya. Dia tampar dan di dororng bahkan di hina sebagai anak haram oleh Jessi yang terkapar tak berdaya di kantin tadi.

"Sudah kakak bilang untuk menyuruh Arka saja. Ngeyel sih", Rifky cemberut karena di marahi sang kakak kesayangan nya padahal sebelumnya Zivanna tak pernah memarahi nya.

"Marahin aja terus Zi, bandel sih"

Zivanna menatap Arka dengan tatapan datarnya, menyuruh si lelaki berambut biru itu untuk diam saja. Selesai mengobati adiknya, Zivanna lalu ingin membawa Rifky ke rumah Bibi Jia untuk menyuruhnya istirahat. Zivanna menyeringai saat mendengar suara sirine ambulance yang seperti nya datang untuk membawa Jessi.