"Let me go", Arka seakan tuli dengan penuturan Zivanna. Dia benar-benar tidak bisa membiarkan hal ini terjadi terus-menerus ke depannya. Telinga nya sangat panas ketika mendengar seluruh sekolah membicarakan betapa serasinya mereka berdua.
Tak tinggal diam, Zivanna lalu memelintir lengan Arka sampai laki-laki itu meringis kesakitan. "Okay....okay.....maaf.....ahh.... sakit...."
"Ada apa sih? Akhir-akhir ini kenapa suka marah-marah, agresif juga posesif?", Tanya Zivanna yang sudah muak dengan sikap Arka yang menurutnya sangat berlebihan.
"I already told you, That I Loved you so much and I don't want you to get close to someone else except me...", Ucap arka. Dia menundukkan kepalanya menatap sepatunya, berharap kali ini Zivanna akan memberikan jawaban yang berbeda.
"Thanks for the love. But kamu bisa mendapat gadis yang lebih baik dariku nantinya, aku tidak cukup baik untukmu ka....", Lagi-lagi jawaban yang sama. Setiap kali Arka menyatakan cintanya, Zivanna terus saja memberikan jawaban yang sama.
"Zi nyadar dong....kalo gue bilang cinta sama lo berarti lo itu udah yang terbaik buat gue...gue nggak peduli lo mau pemarah, tempramental, atau sikopat sekalipun gue tetep cinta sama lo....", Ucap Arka sambil terus mencengkram pundaknya dengan kuat.
".....bisa kan kalo kita nyoba.... tolong bilang iya, sekali aja dan gue bakal pastiin bahwa lo akan menjadi satu-satunya wanita yang gue cintai...."
Kali ini perkataan Arka mampu membuat Zivanna ragu pada hatinya. Kali ini hatinya ingin menjawab iya, mencoba hal yang baru dan melepaskan apa yang selalu membelenggu hatinya sampai tidak mau memberikan nya pada orang lain. Apakah kali ini pintu nya benar-benar harus terbuka lebar untuk cinta yang baru?.wajah mereka yang sangat dekat satu sama lain bahkan sudah hampir bisa merasakan nafas masing-masing, membuat Zivanna melihat siluet sang mantah kekasih pada wajah Arka. Zivanna baru menyadari bahwa struktur wajah Arka terlihat begitu mirip dengan Xian, atau itu hanya bayangan karena ia terlalu merindukan Xian.
"Gue akan nyoba hal apapun Zi, bahkan ngebantu lo ngelepas rantai masalalu lo...", Zivanna itu sering overthinking pada sesuatu hal yang tidak penting bahkan selalu menyesali apa yang terjadi di masa lalu.
Arka lalu menarik Zivanna untuk masuk ke dalam pelukannya dan membuat gadis itu merasakan debaran cepat di hatinya. "Please, say something.....I need your answers....", Suaranya terdengar lemah seperti nya dia sudah sangat putus asa apalagi saat mendengar para siswa yang mengatakan Yuta dan Zivanna adalah couple terbaik di sekolah.
"Cinta tidak bisa di paksa...", Arka menutup matanya masih dengan Zivanna yang berada di dalam pelukannya. Jika bisa ia ingin mengulang waktu agar ia tidak membuat hatinya kembali kecewa.
"Tapi cobalah untuk membuat ku jatuh hati padamu sama seperti dirimu yang jatuh sangat dalam pada ku....", Arka terkesiap mendengar jawaban yang tidak terduga dari Zivanna. Hatinya berdebar begitu cepat dan pelukan nya pada Zivanna sedikit mengerat. Dia mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya pada Zivanna yang sibuk menepuk-nepuk punggung nya untuk menenangkan nya yang kelewat gembira.
Zivanna juga mengeluarkan senyum tipis lalu melihat ke langit. Senyum itu bukan senyum biasa, terlihat pancaran kebahagiaan yang tidak bisa di jelaskan dengan kata-kata.
"Ayo berhenti, tidak enak dilihat orang. Apalagi dirumah masih ada pekerjaan dan Rifky pasti juga sudah menunggu", Zivanna melepaskan pelukan mereka. Sesaat setelahnya, Arka menggandeng lengan Zivanna, menyalurkan rasa bahagianya lewat gandengan tangan sambil terus menuju ke rumah. sepanjang jalan, Senyum Arka tidak pernah luntur dari wajahnya.
Kali ini usahanya tidak sia-sia....
∞∞∞∞∞∞∞∞∞
Foto-foto di dalam map itu terlempar kemana-mana setelah di hempaskan begitu saja di atas meja sang suami. Ny.park menatap kesal pada sang suami yang hanya menatap foto-foto tanpa minat sedikitpun.
"Coba lihat, dia malah terlihat bahagia bersama teman-teman miskinya itu!!", Ujar Ny.park yang tidak terima dengan apa yang ia lihat selama ia mematai-matai sang anak. Awalnya dia hanya berniat memberikan pelajaran pada Hyerin saat putrinya itu ketahuan berteman dengan anak-anak rendahan. Wanita tua itu sengaja mengusir anaknya dan berpikir bahwa anaknya tidak akan bisa hidup tanpa dirinya. Karena sejak kecil hyerin sudah sangat di manjakan oleh harta.
Tapi ternyata semuanya berbeda dari apa yang ia bayangkan. Putrinya malah terlihat begitu bahagia hidup bersama anak-anak miskin itu bahkan dia berpacaran dengan salah satu dari mereka.
"Aku sudah bilang padamu untuk membawanya keluar negeri, tapi kau tidak pernah mendengar kan ku", Tn.park sama sekali tidak menghiraukan protes sang istri yang sangat marah.
"Lagipula anak perempuan itu tidak ada harganya dan hanya bisa menjadi beban. Biarkan saja dia hidup seperti itu", Tn.park terlihat begitu santai saat berucap seperti itu. Tidak ada rasa bersalah sedikitpun.
"Dia anakmu, anak kita. Bagaimana bisa kamu bersikap seperti itu?!"
"Sudah kubilang sejak awal bahwa aku tidak menginginkan putri tapi dengan bodoh nya kamu malah melahirkan anak perempuan yang bahkan tidak tau rasa berterimakasih pada apa yang sudah orangtuanya lakukan selama ini", itu benar, saat pertama kali mengandung, Tn.park terlihat sangat bahagia dan beranggapan bahwa anak pertamanya adalah laki-laki. Tapi semua kebahagiaan itu sirna saat dokter menyatakan bahwa anak nya adalah perempuan dan satu hal lagi yang membuat kebahagiaan nya semakin menghilang bahwa sang istri tidak akan bisa lagi mengandung.
Dan selama itu pula Tn.Park membeci hyerin karena kelahiran nya membuat sang istri tidak bisa lagi mengandung. Kalau bukan demi sang istri dia akan membuang anak itu kepanti asuhan atau mungkin membunuhnya saja.
"Kau beruntung tidak kuceraikan karena melahirkan anak perempuan dan bahkan tidak bisa lagi memberikan keturunan padaku"
"Nikmati saja ini, Jennie..... biarkan saja dia.....", Ny.park terdiam. Dia memang tidak akan pernah bisa melakukan apapun jika suaminya sudah berkata seperti itu. Demi apapun di dunia ini, Ny park sangat menyayangi putri nya tapi dia memilih untuk egois agar kehidupan nya sampai tua nanti masih bisa terjamin. Biarkan saja anak nya bergaul dengan anak-anak miskin itu walau dia sangat tidak menyukai hal itu.
***
"Langit itu indahh, tapi ekspetasi nggak indah", ujar Zivanna. Hyerin yang ada di sebelahnya pun mengerutkan keningnya saat mendengar sang sahabat tiba-tiba berbicara melantur seperti itu.
"Ngapa sih Zi?"
"Kamu cantik tak sayang mukamu kek kuda"
"Heh bangsul, enak aja lo ngatain muka gue. Gue ini cantik ya blasteran amerika loh ini"
"Semua manusia itu sama saja di mata tuhan"
"Apasih Zi"
"Hidupku penuh dengan drama", Hyerin semakin bingung dengan kelakuan nyeleneh sahabat nya itu. Pasalnya tadi ia baik-baik saja, dan masih bersikap waras seperti biasa. Kalau sudah seperti ini, Hyerin rasanya ingin menghilang saja dari bumi. Zivanna kalo cerewet itu menyeramkan daripada dia yang dingin dan cuek.