"Tuan Kresna? Tu-tuan Kresna?!" Akhirnya Abimana mengeraskan suaranya saat Kresna tak kunjung menyahuti ucapannya. Pengacara di hadapannya itu justru melamun.
Suara Abimana tentu saja membuat Kresna akhirnya tersadar setelah sempat tersentak. Dan rupanya, tinju yang ia arahkan pada pipi Abimana hanyalah sebatas khayalan yang ia pikirkan. Ternyata dirinya masih sanggup mengendalikan diri untuk tidak sampai berbuat kekerasan, yang tentu saja akan memberikan banyak dampak buruk untuk ke depannya.
Kresna menghela napas, lalu berdeham sembari memperbaiki sikap. Demi menjaga situasi tetap kondusif dan tidak sampai dicurigai, Kresna berlagak tidak terjadi apa-apa pada diri dan di dalam dirinya. Sebuah senyuman yang manis dan ramah ia tunjukkan untuk memberikan responsnya terhadap permintaan Abimana.
"Menjadi jembatan antara Anda dan Nyonya Kinara, ya?" Kresna mengulangi apa yang Abimana inginkan. Ia berlagak ingin mempertimbangkan. "Bagaimana jika lima milyar jika berhasil?"