Sesampainya di kota HAGA, mereka di sambut oleh para orang orang yang memakai pakaian petualang dan logo pengelana. Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa petualang adalah termasuk anggota yang bertugas atau bekerja sebagai pembunuh siluman maupun hantu hantu lain, tubuh subjek akan mereka bawa dan ditukarkan dengan uang yang sejumlah dengan subjek apa yang mereka bunuh.
"Waw" So-in tampak terkesan melihat mereka.
"Lihat manis, kota HAGA adalah tempatnya para petualang, semua petualang maupun pemburu siluman akan ada di sini, semuanya akan berada di sini karena pusat kota ini sudah menetapkan bahwa kota HAGA layak mendapatkan markas petualang, di mana disebut Work Fandation, itu adalah nama tempat petualang bekerja, jadi kau bisa terkesan jika pengetahuan bahan dan ketekunan sangat maju di sini, itu karena kota ini sangat kaya, termasuk kota terkaya di setiap kota, tinggal di sini saja sudah betah… " Kata Geru.
"Tapi, apa yang membuat kota ini kaya, bukankah kota ini yang memberikan petualang yang bekerja dengan uang, mereka hanya menerima bahan yang dibawa oleh petualang yang sudah memburu siluman?" Tanya So-in dengan penasaran.
Lalu Geru tersenyum kecil dan menjawabnya. "Dengar manis, bahan bahan atau bagian dari siluman yang mereka bawa adalah bagian yang juga menguntungkan untuk kota ini, mereka membuatnya sebagai bahan bakar sihir dan memperjual belikan nya kembali, itulah proses yang sangat maju di kota ini, tapi sayangnya, kota ini kekurangan orang yang bekerja di ladang dan tumbuhan lain nya, alhasil kota ini membeli bahan makanan dari luar kota" Kata Geru
"Waw, master tahu segalanya yah, apa master pernah kemari?"
"Sebenarnya aku hanya belajar dan mendapatkan beberapa informasi dari banyaknya petualang yang ada di hutan luas maupun luar kota lain"
"Apa master pernah menjadi anggota petualang?"
"Sebenarnya sih belum, karena itulah aku ingin mencobanya sekarang, mulai sekarang kita tinggal disini So-in"
"Eh tinggal di sini?"
"Yah begitulah, karena harus kau tau, saudaraku yang bernama Rokuro itu akan kemari, sebelum kami berpisah, dia memintaku untuk menunggunya di kota HAGA, rencananya kita akan mencari pecahan iblis bersama"
"Pecahan iblis, apa itu sebabnya Master ingin di sini… aku tahu faktor apa yang membuat master mau tinggal di sini meskipun sebentar" Kata So-in.
"Apa itu?" Geru memasang wajah ingin tahu.
"Begini, maksud master tinggal disini adalah, para petualang yang bekerja di work fandation ini mereka akan bekerja di luar kota dan bertarung dengan para siluman, dan siluman yang memilik sedikit atau pecahan iblis yang berukuran kecil yang akan dikalahkan oleh petualang maka akan diambil petualang itu pecahan nya setelah benar benar mengalahkan siluman yang jadi lawan nya, jika petualang itu kemari, master bisa mengambil pecahan itu dengan cara apapun tak peduli dengan apa karena master yang ingin mengambil pecahan itu sendiri" Kata So-in.
"Waw So-in kau benar banget deh, benar benar cerdas, memang benar, aku menunggu petualang yang membawa pecahan yang mereka dapat dari siluman maupun makhluk diluar sana yang telah dibunuh" Balas Geru.
"Tapi master, bukankah pecahan bola kristal akan membuat siluman semakin kuat jika mereka memilikinya, dan itu juga tidak akan bisa di kalah kan oleh manusia, itu bisa dibilang mustahil"
"Sebagian pecahan bola Kristal itu berukuran sangat kecil, jadi jika ukuran nya semakin kecil maka akan memberikan kekuatan sebanyak 10 persen saja" Kata Geru. Lalu So-in menjadi mengangguk mengerti setelah di beritahu oleh Geru.
"Baik manis, apa kau sudah mengeti apa yang aku jelaskan tadi"
"Ya master, terima kasih informasi yang sangat berharga itu, Master benar benar hebat memberitahuku informasi itu, aku benar benar berterima kasih sebanyak banyaknya"
"Baiklah, kalau begitu kita langsung ke Work Fandation dulu" Kata Geru. Lalu mereka mencari markas Work Foundation di kota besar itu.
Hinga akhirnya mereka benar benar menemukan tempat besar itu, terlihat sangat lebar dan sangat luas, di dalam sana juga merupakan bar besar, banyak orang yang berpenampilan dengan pakaian besi petualang yang duduk di sana nongkrong di bar. "Wah, sangat banyak orang" Kata Geru yang membuka pintu besar tempat itu.
Hal itu membuat semua pria di sana menoleh. "Woh, ada orang baru" Kata mereka.
"Hei orang baru, mau apa kau di sini hahah" Mereka mulai bercanda dengan suara itu.
Tapi sebagian orang di sana juga berpikir serius pada Geru. "Kau lihat lelaki itu?"
"Ya, sepertinya aku merasakan hawa keberadaan yang sangat aneh padanya, bagaimana seorang pendatang baru sepertinya dengan percaya diri masuk kemari?"
"Dia sepertinya juga sombong, kita jarah dia ketika kita mengalahkan nya, orang itu juga terlihat mudah" Kata Mereka yang saling berbicara pada pelanggan di meja lain. Tapi teman mereka mengatakan sebaliknya. "Tunggu, sepertinya dia kuat?"
"Huh kenapa kau bisa berpikir begitu?"
"Lihat sesuatu yang terlihat di pinggangnya, itu seperti rantai"
"Ya, itu hanya terlihat rantai besi kecil"
"Itu sepertinya bukan sembarang rantai" Kata Orang itu mulai membaca fisik Geru, jangan sampai dia tahu bahwa Geru bukanlah manusia.
"Sudahlah, kau hanya mengarang" Untungnya teman teman nya tidak mempercayainya.
Lalu di susul semua suara suara vulgar dari mereka itu. "Hei kawan, kau bisa apa masuk ke Work Foundation" Kata Mereka sambil merendahkan Geru.
Tapi Geru sama sekali tidak menghiraukan itu.
"Ayo manis" Geru memegang tangan So-in lalu berjalan masuk ke dalam tempat itu. Mereka melewati semua orang itu yang duduk mabuk. "Hei gadis manis, bawa sini dong"
"Lelaki itu membawa gadis manis, itu tidak adil"
"Dia lolicon. (Pria penyuka gadis yang berumur sangat jauh)"
"(Sialan, tempat ini tidak seramah yang ku kira)" Pikir Geru yang mulai kesal. Lalu di depan mereka ada meja besar dan di sana seorang wanita duduk di depan meja itu menatap mereka. "Selamat datang di Work Fandation, ada yang bisa aku bantu?"
"Ah ya, aku ingin melamar pekerjaan menjadi petualang di sini" Kata Geru.
Lalu wanita itu terdiam sebentar dan mengulur tangan membuat Geru bingung. "Um, bisa tunjukan kartu resmi kota HAGA anda?" Tanya wanita itu.
"Kartu resmi?" Geru menjadi bingung.
"Ya, sebelum menjadi petualang, anda harus menetap menjadi warga kota ini dengan sebuah kartu petunjuk bahwa anda adalah bagian dari kota ini"
"Aku kebetulan tidak mempunyai nya karena aku seorang pendatang"
"Oh pendatang, anda bisa langsung ke tempat perizinan pembuatan kartu kota HAGA ini, karena kartu itu wajib diperlukan bagi pekerjaan penuh resiko seperti ini" Kata wanita itu.
"Jadi aku harus membuat kartu resmi dulu untuk bisa diterima di sini?" Tatap Geru dengan nada polosnya.
"Ya, sebelumnya juga, anda harus mengikuti tes sebelum dinyatakan masuk sebagai petualang di kota HAGA"
"Baiklah, tunjukan tempatnya padaku" Geru menatap.
"Baik, aku akan segera menuliskan nama tempatnya" Balas nya lalu ia berjalan kebelakang mengambil kertas.
Di saat Geru sedang mengobrol dengan wanita penjaga Work Fandation itu, So-in melihat sekitar di belakang Geru. Ia seperti seorang anak kecil di sana karena kepalanya yang tertutup penutup kepala menyamarkan bentuk tanduknya, alhasil semua orang di sana tidak akan bisa mengira dia adalah Rokg dan hanya melihatnya sebagai gadis yang manis.
Lalu ia ingat pesan Geru untuk selalu berhati hati pada orang sekitar, di saat ia mengingat perkataan Geru itu, banyak orang orang yang ada di sana melihatnya dan menatapnya dengan tatapan mesum menggoda.
"Hei gadis manis, kemarilah nanti paman gendong"
"Astaga dia benar benar manis seperti malaikat saja"
"Berapa umurmu gadis, bisa saja kau seorang wanita haha"
Tapi So-in hanya terdiam, ia memegang baju Geru seperti gadis yang manis di bawah Geru.
Sementara wanita tadi memberikan kartu tempat pada Geru. "Tuan, ini kartu tempatnya, anda bisa ke sana dan meminta izin untuk mendapatkan kartu..."
"Ah Terima kasih, aku akan segera kembali" Kata Geru sambil menerimanya. Tapi wanita itu sepertinya ingin mengatakan sesuatu.
"Tuan" Panggilnya membuat Geru menatapnya dengan bingung.
"Um.... Sebenarnya aku tak bisa memberitahu ini, tapi anda memang harus tahu dan aku ingin memberitakan nya pada anda, tempat yang akan anda datangi adalah tempat bernama markas Beast Hunter, mereka terdiri dari 3 orang yang sangat kuat"
"Huh? Beast Hunter?" Geru menjadi bingung.
*Beast Hunter atau di Indonesia kan menjadi pemburu buas. Mereka adalah 3 orang manusia yang telah menjadi atau resmi menjadi 3 orang pendaftar pertama yang juga mendirikan dan mendonasikan ataupun membantu organisasi petualang/ Work Foundation.
Mereka sudah dikenal sejak lama membasmi seluruh siluman maupun makhluk berbahaya lain nya, sebagai keuntungan nya. Mereka juga akan dikenal sebagai kasta atas, peringkat A atau disebut sebagai peringkat terkuat dalam organisasi petualang. Mereka juga dikatakan memiliki rencana petualang sekaligus menjelang selama 500 hari, dimana mereka sudah duduk di berbagai kota, meskipun masih ada kota yang belum mereka datangi. Karena kehebatan mereka dalam hal mustahil yang tidak akan dilakukan oleh petualang biasa, mereka diberikan pekerjaan tinggi sebagai pemberi ujian maupun meresmikan pengaturan kota HAGA termasuk Work Foundation.
"Jadi, apa itu kabar baik? Tapi kenapa wajahmu dari tadi sangat khawatir begitu?" Tanya Geru.
"Tentu saja aku khawatir, mereka akan merusak mental anda karena mereka sudah semakin banyak mendapatkan pujian dan peringkat tinggi dan hal itu membuat mereka memiliki kesombongan tinggi, bisa saja anda nanti di jatuhkan oleh mereka" Kata Wanita itu dengan panik.
"Jangan khawatir, aku ini kuat. Ngomong ngomong siapa nama mu?" Tanya Geru. Seketika wanita itu terkejut sambil sedikit berwajah merah.
"U... Um... Aku.... Aku... Seo"
"Seo, aku Geru senang bertemu dengan mu" Kata Geru.
"Ah ya, senang bertemu dengan mu hehe" Seo menjadi salah tingkah.
Tapi di sisi itu, So-in masih menunggu Geru dengan berdiri di bawah nya. Awalnya tenang tapi ada tangan seorang pria yang memegang bahu So-in membuat So-in terkejut dan langsung menoleh padanya. Tampak seorang pria di depan nya. "Yo gadis.... Kau sangat manis, sangat langka sekali bertemu gadis yang manis" Tatap nya. Hal itu membuat mata So-in melebar, ia bahkan bersembunyi di balik baju Geru. "(Master.... Aku takut....)"