Kini sang raja bangkit setelah pukulan keras yang tiba-tiba menendangnya jauh, dia menopang tubuh lemas di atas pedang andalannya dengan darah yang terus mengalir di ujung bibir dan pelipisnya.
Ke depan, dia menemukan Beruang besar dengan wajah menakutkan berdiri di samping Edard, itu pasti komandan yang dibicarakan Edard!
'Jika orang itu datang ke sini, apakah itu artinya? salah satu penguasaku telah jatuh?'
Raja Bilhelm melebarkan matanya tak percaya setelah menyadari itu. Dia yakin Beruang ini adalah salah satu dari 3 orang yang meminum ramuan pusaka kerajaan dan dia harus bertarung dengan raja yang berkuasa.
"Kamu mengganggu pertarunganku, Beem!" kata Edard dengan suaranya yang dalam.
"Maafkan aku, Tuanku!" Beruang bernama Beem menjawab dengan sopan.
Menyaksikan interaksi antara keduanya membuat raja semakin yakin bahwa binatang besar yang baru saja menabraknya adalah bawahan Edard.