"Ngomong ngomong kamu satu sekolah sama Zayyan?" Karena penasaran, Rizal bertanya apakah Dhita satu sekolah dengan putranya.
"Iya om, kami satu sekolah Cuma gak satu kelas aja" jawab Dhita pelan.
"Kalau gitu jarang ketemu dong?"
"Gak juga yah, Dhita tu selalu ada pas aku telat, gara gara dia aku sering banget di hukum berat!" sahut Zayyan dengan cepat.
Itu lah yang terjadi saat mereka masih menjadi rival dan belum saling suka. Dhita selalu muncul saat Zayyan melakukan panggaran di sekolah dan seringkali Dhita menjadi penyebab di tambahnya hukuman Zayyan.
"Yaa itu kan karena kamu yang nakal Zayyan, kenapa malah nyalahin Dhita?" Bunda tertawa mendengar keluhan itu, dan ia langsung memberikan pendapatnya dengan sebagai dukungan untuk Dhita.
"Kan kamu datang telat, ya wajar dong di hukum, sqlahnya Dhita apa coba?" ayah juga menambahkan.
"Iya sih!" Zayyan hanya bisa tertawa kecil, begitupun dengan Dhita. Lucu rasanya melihat Zayyan di omelin sama ayah san bunda nya sendiri.