Dhita menatap Zayyan yang juga sedang menatapnya, "emangnya gue ke kantor lo udah berapa kali?" suara gadis itu terdengar kesal.
Zayyan diam, di mengingat hari dimana Dhita diusir satpam waktu itu dan saat itu juga dia ada bicara dengan Citra. Zayyan paham sekarang, Dhita salah paham dengannya karna dia perhatian dengan wanita lain, yang artinya gadis ini cemburu.
Zayyan tertawa pelan, dan itu membuat Dhita kesal. "Gak ada yang lucu ya!"
"Sorry Dhit, karna gue udah tau letak masalahnya." ucap Zayyan setelah tawanya mereda.
Zayyan menatap serius Dhita, "lo salah paham. Waktu itu lo denger gue ngobrol sama perempuan kan? Dan terdengar gie kayak perhatian sama dia?"
Dengan polosnya Dhita mengangguk.
"Dia karyawan gue Dhit, dan dia lagi ada masalah. Kakaknya kena kanker rahim, dan dia juga jadi tulang punggung keluarga. Gue merasa bertanggung jawab dan kasian aja karna dia karyawan gue. Mana masih magang lagi." Jelas Zayyan yang membuat Dhita terkejut.