Dhita mengingat semua percakapan yang terjadi antara dirinya dan Zayyan kemarin dan ia terlihat sedih saat mengingat semua itu.
Memikirkan kalau dirinya akan langsung luluh begitu saja pada Zayyan padahal Zayyan hanya memintanya untuk menatap dirinya dengan penuh keyakinan saat mengucapkan kalimat yang begitu asing.
Tapi Dhita seketika gagu dan tidak bisa mengucapkan kalimat yang sebelumnya bisa ia ucapkan dengan penuh keyakinan dan ketegasan, namun begitu Zayyan memintanya mengulang kembali untuk mengatakan hal tersebut, Dhita malah tertunduk dan diam saja seakan ia tidak mengetahui kalimat apa yang di minta Zayyan untuk ia ucapkan.
Belum lagi Dhita juga memikirkan mengapa ia bisa mengeluarkan kalimat seperti itu saat bicara dengan Zayyan kemarin? Padahal apa yang ia rasakan sebenarnya jauh dari apa yang ia ucapkan itu.