Bukannya Dhita tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan oleh kedua sahabatnya, hanya saja dirinya masih memiliki rencana di dalam pikiran.
Ia ingin Zayyan menyadari kesalahan yang telah di perbuatnya sendiri, karena dirinya telah sadar kalau memutuskan hubungan yang masih terbilang baru ini tidak lah mudah baginya.
Dhita sendiri tidak mengerti mengapa dirinya tidak bisa setegas itu pada Zayyan. Padahal kesalahan yang telah dilakukan Zayyan padanya sangatlah fatal dan sulit untuk dimaafkan.
Tidak mudah untuk memaafkan seorang pria yang menjalani hubungan di belakang pacarnya sendiri, kesalahan seperti itu bukanlah sesuatu yang ringan untuk dibicarakan, dan di maafkan.
"Yaudah terserah lo mau gimana Dhita, yang penting kita udah kasih lo saran yang terbaik, iya kan Dina?" sambil memegang kesal setir mobilnya, Anjani mengomel kesal.
Ia tidak mengerti mengapa Dhita bisa menjadi selemah ini, padahal ia sangat tau betul kalsu Dhita adalah orang yang tegas dalam mengambil keputusan.