Pagi ini Zayyan berjalan dikoridor menuju kelas Dhita, kekasihnya. Ia ingin mengajak gadis itu sarapan sebelum bel masuk berbunyi.
"Dhit, Zayyan tuh." Ucap Dina yang melihat Zayyan didepan pintu kelas mereka.
Dhita yang sedang membaca buku langsung mengangkat kepalanya dan melihat kearah pintu, dia melihat pria itu tersenyum hangat padanya. Dhita tidak tau harus bereaksi seperti apa menghadapi Zayyan sekarang.
"Dhit sarapan yok! Gue belom sarapan nih," seru pemuda itu saat sudah berada didepan meja Dhita
Dhita menatap Zayyan dengan tatapan datar, hanya sebentar. Sebelum akhirnya ia memutuskan tatapan dan kembali membaca buku yang dipegangnya.
"Gue udah sarapan, lo aja." Zayyan mengernyit bingung, nada bicara Dhita sangat berbeda tidak seperti biasanya.
"Lo kenapa? Sakit?" tangan Zayyan terulur bermaksud memegang dahi gadis itu tapi siapa sangka Dhita justru menepisnya. Bukan hanya Zayyan yang kaget, Dhita dan Dina pun kaget melihat tingkah gadis itu.