Dhita sangat kesal karena Zayyan masih saja tidak menyadari kalau dirinya itu memiliki kesalahan yang cukup besar padanya. Hal ini membuat Dhita mulai membenci situasi yang sedang terjadi diantara mereka.
Sangat jelas kalau kemarin ia mendengar perbincangan yang begitu lembut dan dekat diantara Zayyan dan seorang karyawan wanita di kantornya, apakah Zayyan tidak merasa kalau yang dilakukannya itu adalah sebuah kesalahan?
Bagaimana mungkin seorang cowok yang sudah memiliki pacar dan mengakui kalau dirinya mencintai pacarnya itu tidak merasa bersalah sedikitpun saat melakukan pembicaraan dengan kedekatan seperti itu.
Seolah olah status pacaran mereka sama sekali tidak berarti baginya sehingga ia bisa berinteraksi dengan semua lawan jenis dengan caranya sendiri.
Terlebih lagi Dhita berpikir kalau Zayyan sepertinya memiliki hubungan lain dengan wanita yang ada di dalam ruangannya itu. Karena dalam obrolan itu Dhita menilai kalau Zayyan sangat perhatian dengan wanita itu.