Dhita baru saja ingin mengetuk pintu dari ruangan yang ditujunya, tapi pada saat yang sama ia tidak sengaja mendengar percakapan dari dalam ruangan itu.
Dhita mendengar percakapan dari seorang wanita dan seorang pria di dalam sana. Dan suara pria yang sedang bicara dengan wanita itu, Dhita tanda dengan suaranya.
"Tidak salah lagi, ini pasti suara Zayyan!" Guman Dhita pelan sambil berdiri diam di depan pintu dan mendengarkan dengan baik apa yang sedang dibicarakan.
Dhita awalnya mau langsung mengetuk pintu setelah memastikan kalau suara yang didengarnya memanglah suara dari Zayyan, tapi entah mengapa ia merasa perlu mendengarkan lebih lama percakapan itu.
Dan saat ia mulai menyimak lebih lama, ia mulai merasa kalau sepertinya ada yang aneh dalam percakapan itu.
Terdengar di telinganya kalau sepertinya Zayyan sangat perhatian dengan lawan bicaranya, nada bicaranya juga begitu lembut dan baik. Hal ini membuat Dhita berpikir kalau sepertinya ada yang aneh dalam percakapan ini.