Kali ini Dhita pasti sedang membicarakan Fikri, pikir Zayyan. Karena itu ia benar benar memasang telinganya baik baik untuk menyimak dengan benar. Ia tidak ingin melewatkan sedikitpun dari percakapan ini.
"Oh jadi temen sekelas lo itu udah lama suka sama lo tapi gak berani ungkapin karena tau banyak abang kelas yang suka sama lo?" Zayyan memperjelas.
Dhita mengangguk pelan, kemudian ia melanjutkan "sebenarnya gue denger itu dari temen gue sih, tapi gue gak tau juga aslinya gimana." Dhita mengedikkan bahu.
Dhita tidak tau apakah ceritanya benar seperti apa yang barusan ia katakan atau tidak karena sesungguhnya ia juga tidak mengetahui apakah anak itu benar benar sudah menyukainya sejak lama.
Ia bahkan tidak pernah memikirkan apakah ada teman aata kakak kelas yang menyukainya, jadi tidak mungkin ia terlalu serius untuk mencari tau tentang perasaan teman sekelasnya itu.