Zayyan tersenyum puas sambil menatap dalam pria bernama Rendra itu. Sebenarnya dia tidak pernah ingin sampai membawa bawa pihak sekolah dalam masalah ini karena dia sudah menganggapnya selesai.
Anak itulah yang blunder dengan keputusannya sendiri, coba saja dia menerima kekalahan itu dengan lapang dada kemarin. Ia masih bisa beristirahat dengan tenang sambil mengobati luka luka di wajahnya itu.
Tapi nyatanya ia memilih untuk melaporkan Zayyan ke pihak sekolah, maka terimalah kenyataan yang terjadi!
"Kalau begitu saya akan serahkan seluruhnya pada pihak sekolah!" Nahruli tidak lagi bisa berkelit, sekarang ia terpaksa harus menerima konsekuensinya.
Ia menyesal karena langsung mempercayai putranya mentah mentah tanpa mendalami terlebih dulu apa yang sebenarnya terjadi.