Zayyan dan Dhita tidak mengetahui kalau kedekatan mereka ternyata menyebabkan kegemparan di kalangan sekolah sekolah tamu dan mereka terus mengobrol dengan santai.
"Oh jadi lo mau gue nonton pertandingan lo gitu?" Dhita memicing manis matanya.
"Gak juga sih," Zayyan menyugar rambutnya, karena rambutnya sedikit basah poninya jadi berantakan. Tapi itu tidak mengurangi ketampanan seorang Zayyan.
"Sebentar lagi pertandingan dimulai, kedua tim harap bersiap!" panitia memberi aba aba.
"Tuh! Udah disuruh bersiap! Gue nonton kok dari sini!" Dhita tersenyum sebelum mundur sedikit ke belakang, keluar lapangan.
Tapi sebelum ia benar benar keluar ia mengepalkan tangannya dan mengulurkannya ke depan.
Melihat itu Zayyan tersenyum kecil dan melakukan gestur yang sama, ia mengepalkan tanganya dan mengulurkannya ke depan.
Tak! Mereka melakukan tos!