"Kalau gue bilang lo adalah orang pertama, lo percaya gak?" Zayyan mengikat pandangannya tepat ke pupil mata gadis yang begitu penasaran dengan jawaban atas pertanyaannya itu.
Tapi saat Zayyan menjawab pertanyaan itu Dhita malah memalingkan wajahnya karena gugup. Ia tidak pernah bisa menatap lama cowok itu jika tatapannya seperti itu.
"Liatnya gak usah kayak gitu juga kali!" Dhita mendorong wajah Zayyan agar tidak menatapnya seperti itu, buat gugup aja.
Zayyan tersenyum simpul, "kalau lo gimana?" ia menyeruput kopi hanyat di tangannya.
Dhita mengedipkan mata sambil melihat ke sekitar, masih aja rasa gugup ini menghampirinya padahal ia dan Zayyan sudah sering duduk dan bicara berdua seperti ini.
"Gue belum pernah suka sama cowok!" jawabnya canggung, wajahnya memerah menjelaskan rasa canggungnya.
"Berarti gue yang pertama?" tanya Zayyan sambil tersenyum dan menyipitkan matanya.