Zayyan keluar dari ruang guru dengan langkah besar menuju parkiran. Koridor sekolah sudah mulai sepi karena siswa sudah pada pulang.
Bagaimana tidak, bel pulang sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu.
Tapi sialnya siswi ini masih belum pulang juga, sepertinya dia sengaja menunggu Zayyan.
Zayyan berusaha mengabaikan Dhita yang berdiri tepat di sampingnya dan langsung menuju motornya yang terparkir di paling ujung.
Gara gara telat dia hampir gak kebagian slot parkir, untung aja di ujung masih ada tempat tersisa.
Dhita memang sengaja menunggu Zayyan disana. Ia sudah lelah dengan semua kesalahpahaman yang terjadi antara Zayyan dan dirinya jadi dia berniat untuk menjelaskan semuanya.
"Zayyan! lo kenapa sih?" Dhita mengejar dan menahan tangan Zayyan dengan erat.
Perasaannya sudah campur aduk sekarang apalagi saat melihat Zayyan yang lagi lagi mengabaikannya sekarang.
