Zayyan tersenyum simpul sambil mengerutkan ujung matanya yang memicing menatap serius wajah cewek yang tiap harinya semakin akrab dengannya.
ia benar benar tidak menyangka kalau hubungannya dengan Dhita bisa jadi sedekat dan seintens ini hari demi hari.
Padahal awalnya ia hanya berniat untuk menjahili cewek ini setiap hari saat menerima tawaran untuk berpacaran setengah bulan yang lalu, tidak ada dalam pikirannya kalau mereka bisa menjadi pasangan layaknya orang pada umumnya.
Tapi kejadian demi kejadian terus menuntut perhatian mereka satu sama lain dan mengubah cara berpikir dan penilaian masing masing.
"Kenapa!" Dhita tersipu malu saat sadar kalau ternyata mata Zayyan sedang tertuju rapat kearahnya, seketika jantungnya memulai ritme cepat.
Perasaan apa ini? gumam Dhita dalam pikirannya.
"Lo datang sendirian? emang rumah gue ada terdaftar di google maps?" Zayyan mencoba mencairkan suasana.