Chereads / Endless Spell Master / Chapter 3 - Pertemuan Yang Singkat

Chapter 3 - Pertemuan Yang Singkat

"Kau sudah siap Verrel?"

"Tunggu sebentar, aku perlu menyiapkan beberapa hal."

Mata Katharos dipenuhi dengan api semangat yang membara, tapi aku juga memahaminya, jika kami berdua dapat mengalahkan Eric Marlorn yang bahkan belum ditangkap oleh para petinggi, kami akan mendapatkan bayaran yang besar.

Tapi sebenarnya jika mempertimbangkan beberapa hal, kami berdua memiliki kemungkinan mati pada misi ini, bahkan risiko kematian itu tidaklah kecil bahkan dapat dikatakan sangat besar mengingat banyak kemampuan miliknya yang belum terungkap.

Karena itu aku menyiapkan satu hal yang dapat digunakan pada saat krusial untuk menyelamatkan diri sekaligus mengalahkan orang itu, yah semoga saja aku tak salah. Pasalnya jika keputusanku salah, kami berdua akan tamat.

Aku segera membuat lingkaran teleportasi, begitu juga dengan Katharos, tujuan kami saat ini adalah hutan barat yang berbahaya. Itu memang tempat persembunyian yang bagus walau dapat dengan mudah ditebak. Namun tempat itu menyimpan terlalu banyak misteri hingga sedikit sulit untuk mencarinya, apalagi wilayah hutan barat yang memang sangat luas.

Dan gilanya, Katharos telah menemukan persembunyian Eric tersebut, entah cara apa yang Ia gunakan untuk menemukannya.

"Kau sudah menyetel lokasi milikmu dengan benar kan?"

"Tentu saja sudah, memangnya kau bicara dengan siapa, seorang quadra spell berusia 17 tahun."

"Cih sombong sekali."

Setelah kata-kata terakhir dari Katharos, aku berpindah tempat dan saat ini aku berada di sebuah tempat yang dipenuhi dedaunan.

Aku menyapu pandanganku pada wilayah sekitar, Katharos juga ada di sekitar tempatku, aku pun berjalan mendekati dirinya dan menepuk pundaknya.

"Sekarang kita akan pergi kearah mana?"

"Kita akan menuju sekitar wilayah jurang kekosongan."

Itu... sungguh tempat persembunyian yang tak terduga. Sekitar wilayah jurang tersebut sangat diyakuti karena auranya yang mengancam, bahkan para petinggi yang terkenal kuat pun tidak berani mendekatinya. mengetahui hal ini, pasti ada sesuatu yang menakjubkan di tempat itu.

Cukup lama hingga kami sampai ke tempat itu karena kami berdua perlu Berhati-hati dalam menggunakan sihir di sekitar wilayah musuh. Itu cukup memakan waktu.

Aku segera merasakan aura yang mengerikan ketika aku sampai di sekitar tempat itu. Rasanya aku seperti dicengkram dan terikat, ditambah aura itu terasa sangat kejam, kuat dan mengerikan.

"Verrel, kau tak apa? kau sepertinya terpengaruh oleh aura jahat itu, sebaiknya kau membiasakan dirimu dengan itu."

"Aku tahu, kau tak menyuruhku pun aku akan membiasakan diriku."

Namun walau begitu, rasanya sangat aneh napasku terengah-engah hanya dengan sebuah aura, bahkan aura ketua Fire Balloon tak sampai sepersepuluh dari aura kekuatan ini.

Aku memang telah mendengar banyak hal tentang kengerian yang ada di sekitar jurang kekosongan, namun ini pertama kalinya aku pergi kesini, karena itulah ini cukup mengejutkan.

Mataku menatap mata Katharos yang terlihat tentang tanpa guncangan sama sekali, bahkan sejak berada di Akademi. Bahkan mungkin saja kekuatan mental yang dimiliki olehnya mungkin salah satu yang terkuat di dunia.

"Hah, aku sudah terbiasa, dimana lokasi pasti persembunyian orang itu?"

"Aku kurang tahu, namun yang pasti ada di sekitar sini."

"Eh?"

"Eh?"

Ini terlalu tiba-tiba, apa yang baru saja Ia katakan sebenarnya? Ia bahkan kurang tahu dengan lokasi pastinya?

"Tunggu, kau bahkan tak tahu lokasi pastinya? kenapa kau bodoh sekali bahkan mengajakku ke tempat ini sialan?!"

"Tunggu, jangan marah dulu, aku sebenarnya hanya mendapat informasi dari seseorang yang terpercaya, benar aku jamin Ia benar-benar terpercaya."

Aku mau tak mau menatapnya dengan tatapan sinis, pasalnya aku masih mau hidup, aku tak mau mati semuda ini, aku bahkan belum pernah merasakan hubungan romantis walau sebenarnya aku tak terlalu tertarik untuk sekarang.

"Sepertinya orang yang memberimu informasi benar-benar dapat dipercaya, dia benar bahwa aku berada di sekitar tempat mengerikan ini."

Suara yang dingin dan dalam, aku dan Katharos tersentak namun segera mundur dan menjauhi suara yang berasal dari arah belakang kami berdua.

Namun tepat dimana aku mendarat, ada sebuah lingkaran sihir yang terbentuk. Sebuah tombak api melesat dari lingkaran sihir tersebut dan menyerangku.

Tepat sebelum sihir itu mengenai diriku, aku membuat sebuah sihir serangan yang bertujuan untuk menabrak sihir yang melesat padaku itu.

Ledakan terjadi dan aku terpental, untungnya aku sudah memasang sihir pertahanan sejak awal, jadi aku tak mengalami efek yang besar dari tabrakan dua sihir itu.

Belum sempat aku mengambil napas, sebuah lingkaran sihir yang sangat besar terbentuk diatas kepalaku bahkan menutupi area sekitar. Lingkaran itu mengeluarkan semacam perasaan aneh, sial aku sama sekali tak bisa menghindar.

Pada saat hatiku sedang pasrah, lingkaran sihir tersebut menghilang secara tiba-tiba. Itu bukan hal yang mengejutkan walau itu kejadian yang aneh, setidaknya aku tahu Katharos ada di dekatku.

"Eric Marlorn, kau sangat kuat seperti yang diceritakan, namun aneh karena kami dapat melawanmu, padahal para petinggi saja cukup menghindarimu."

Katharos bicara dengan lantang, hal itu membuat Eric mendengus dengan dingin, sorot matanya menatap kami berdua dengan tatapan puas. Entah apa maksudnya, namun yang pasti ada niat terselubung di dalamnya.

Ia terkekeh kemudian bicara.

"Aku tak sekuat itu, namun setidaknya mereka waspada terhadapku karena suatu hal, silahkan tanyakan sendiri pada atasan kalian. Tapi mengejutkan ketika melihat dua pemuda yang datang mencariku, satunya dapat menggunakan quadra spell sedangkan yang satunya dapat menghancurkan mantra seseorang."

Ia benar-benar memuji kami entah apa tujuannya. Dan yang anehnya lagi, Ia masih belum bergerak sama sekali dari tempatnya, aku yakin Ia memiliki beberapa rencana tersembunyi.

"Ayolah, kenapa kalian sangat waspada seperti itu? aku tak akan menyakiti kalian loh."

"Kata seseorang yang melancarkan beberapa serangan mematikan dengan senyuman? kau berharap aku percaya?"

"Tentu saja tidak."

Sudah kuduga, orang ini aneh, entah kenapa terlihat seperti seorang penjahat bodoh yang berada pada beberapa serial televisi yang kutonton.

"Aku adalah orang yang jujur, jika kau bertanya tentang alasannya, karena aku mau kabur tee hee."

Ia mengetuk kepalanya dengan pose yang sok imut kemudian segera menghilang dari pengelihatanku dan Katharos, Ia menghilang begitu cepat hingga kami tak sempat bereaksi.

"Pertemuan yang singkat, tak kusangka hanya akan seperti ini."

"Yah begitulah."

Aku kehabisan kata-kata hingga hanya dapat mengeluarkan balasan yang singkat.

"Oi, jangan membicarakan hal ini kepada siapapun."

"Tak mungkin aku mau terlibat hal yang merepotkan begitu, walau pada dasarnya ini semua adalah salahmu."