"lepaskan kami!!" Ujar Siestina sambil mencoba untuk melepas tali yang mengikat tangan mereka.
Siestina dan Ginny terus mengatakan itu kecuali Erina, Erina malah terbengong karena ia sudah kehilangan semuanya. "Harapan ku telah hilang, aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Untuk apa aku hidup?" Ujar Erina di dalam hatinya sambil melihat Siestina dan Ginny yang terus berusaha untuk menyelamatkan diri mereka.
Tiba-tiba Orba datang kepada mereka sambil menggunakan baju yang berlumuran darah yang banyak.
"Dimana Arth?" Ujar Erina sambil berteriak.
Namun Orba tidak menghiraukan Erina. Tiba-tiba Erina meludah pada kaki Orba dan itu membuat Orba marah.
"Apa yang kau lakukan perempuan tengik?" Ujar Orba sambil membalasnya dengan tamparan.
"Hey! Itu tidak sopan!" Ujar Siestina sambil berteriak.
"Bawa mereka ke penjara!" Ujar Orba sambil memerintahkan pasukannya.
************
Sementara itu, Arth yang telah kehilangan nyawanya dan tergeletak di tanah para iblis dengan keadaan tertusuk oleh dua senjatanya.
Tiba-tiba tombak Arth berubah menjadi sosok manusia yaitu Mine. Orba tidak mengetahui tombak Arth bisa berubah menjadi manusia.
"Ayah! Apa yang harus aku lakukan?" Ujar Mine sambil menangis mencoba untuk mencabut pedang legendaris yang masih tertancap pada perut Arth.
"Yang harus ku lakukan adalah berfikir seperti ayah! Aku harus memikirkan apa yang dipikirkan oleh ayah dalam keadaan ini" ujar Mine sambil berpikir dalam keadaan panik.
Tiba-tiba Mine mengingat sesuatu, Mine mengingat apa yang terjadi dari Arth karena ingatan Arth dan Mine masih terhubung. Mine mengingat apa yang terjadi pada Arth, ia melihat bahwa Arth hidup menjadi manusia setelah darah menetes ke pedang legendaris itu.
Mine langsung melihat pedang yang dimaksud. Pedang itu masih tertancap sangat kuat di perut Arth.
"Tunggu ayah! Aku akan menghidupkan mu kembali dan kita akan menyelamatkan ibu!" Ujar Mine sambil berusaha untuk mencari ide.
Tiba-tiba ada iblis kecil yang mirip dengan goblin. Iblis itu bermaksud untuk memakan mayat Arth. Namun, Mine mencegahnya dan menjaga tubuh Arth agar tidak terlalu parah pada jasadnya.
Namun iblis itu bersikeras untuk memakan jasad Arth dan langsung berlari dengan air liur yang terus bercucuran seakan-akan sedang dalam keadaan sangat lapar.
Namun, Mine menahan iblis itu dan mendorong nya hingga ia terjatuh, kemudian Mine mengambil batu yang cukup tajam dan menancapkan batu itu tepat pada kepalanya hingga iblis itu mati dalam keadaan bercucuran darah.
"Ayah! Aku sudah mendapatkan darah, walaupun itu darah iblis. Namun, aku harap ayah bisa kembali hidup dan akan menyelamatkan ibu!" Ujar Mine sambil membawa iblis itu kepada jasad Arth.
Mine mengucurkan darah iblis itu, tepat di kepalanya dan Mine sangat mengharapkan Arth untuk hidup kembali. Namun, sudah beberapa menit tidak ada respon apapun dari pedang itu.
"Ayah! Aku mohon...aku mohon...hiduplah! Aku masih ingin mendengar cerita mu dan aku juga ingin bertemu dengan ibu. Jadi aku mohon..." Mine menangis sambil terus memegang tangan Arth.
"Aku mohon...dengarkan aku dari lubuk hati mu! Aku bisa merasakan semua penyesalan dan kebencian mu ayah! Jadi aku mohon...mari kita hilangkan kebencian dan penyesalan itu bersama-sama. Aku ingin merasakan kehadiran mu. Aku mohon...aku mohon...aku mohon..." Ujar Mine sambil pasrah dan terus menangis.
Tiba-tiba ada sebuah cahaya dari darah yang menempel pada pedang Arth, pedang itu tiba-tiba bersinar seperti kebakaran dan Mine langsung menjauh dari Arth.
"Aku mohon...aku ingin ayah hidup kembali dan kembali bersama ku" ujar Mine dengan harapannya.
Sebuah keajaiban terjadi, pedang itu tiba-tiba encer karena terbakar oleh darah yang menempel pada pedang itu. Pedang itu encer menjadi sebuah lava yang panas dan menutupi perut Arth hingga tertutup.
Tiba-tiba tubuh Arth kembali pulih dengan keadaan belum bisa bernafas. Mine langsung menyentuh dada Arth dan terus menekan-nekan nya, berharap Arth bisa hidup kembali.
Tiba-tiba ada napas api yang keluar dari dalam mulut Arth.
"Aaaaaaa" Arth berteriak seakan-akan merasakan kesakitan. Kekuatannya keluar tanpa bisa di kendalikan. Matanya kelap-kelip berubah menjadi kuning dan merah.
"Ayah!! Akhirnya kamu hidup" ujar Mine sambil tersenyum walaupun kelakuan Arth seperti orang gila yang kesakitan.
Tiba-tiba setengah kepala Arth berubah menjadi batu yang berapi dengan matanya yang kuning. Arth sepenuhnya hilang kendali dan melihat Mine dengan aura membunuh yang tinggi.
Tiba-tiba Mine ketakutan karena melihat Arth yang berprilaku aneh. "Ayah! Ini aku Mine" ujar Mine sambil menangis.
Arth menghampiri Mine dengan aura membunuh. Namun, Arth langsung terhenti ketika melihat mata Mine yang menangis. Bukan hal itu yang membuat Arth berhenti, namun Arth berhenti karena Arth melihat ingatan dari Mine.
Tiba-tiba kepala Arth terbakar dan berasap. Kemudian asap itu hilang dan kepala Arth kembali ke wajah sebelumnya.
"Terimakasih Mine! Berkat mu aku bisa menyelamatkan ibu mu!" Ujar Arth sambil menepuk kepala Mine.
"Akhirnya ayah kembali" ujar Mine sambil memeluk Arth dan menangis.
"Yah, ayah kembali. Kita tidak bisa kembali menyerang Orba begitu saja, karena ibumu akan digunakan sebagai sandera. Apa kau tahu? Ayah ini adalah raja dari kerajaan DARK Flame. Namun, jika ayah kembali ke kerajaan itu. Itu akan percuma saja karena mereka tidak akan percaya dengan wujud ayah yang sekarang. Jadi, aku mohon kepada mu Mine untuk membantu ayah menjadi raja DARK Flame. Dengan begitu, kita bisa membawa seluruh pasukan iblis untuk melawan pasukan para dewa. Pasukan iblis ada lebih dari 70 juta prajurit" ujar Arth memohon kepada Mine sambil memeluknya.
"Tentu! Aku akan menjadi anak yang baik" jawab Mine sambil terus memeluk Arth.
"Aku senang mendengar itu! Sekarang, aku ingin Mine membantu ku untuk membantai kembali setiap kerajaan yang ada di tanah iblis. Dengan begitu ayah bisa menjadi raja dan mengaku bahwa ayah adalah 'reinkarnasi dari dewa iblis' seperti yang ayah lakukan masa lalu" ujar Arth sambil melihat kedua mata Mine dan mengusap air mata Mine.
"Ayo kita lakukan ayah!" Jawab Mine sambil tersenyum. "Aku ingin segera melihat ibu"
"Ayo kita lakukan! Kita mulai dari awal" ujar Arth sambil memegang pedang legendaris miliknya. Arth akan membantai semua kerajaan di tanah iblis agar bisa menjadi raja DARK Flame, sama seperti dulu.
Arth dan Mine berjalan di tanah yang gelap menuju ke kerajaan terdekat.
"Aku harap Erina dan yang lainnya baik-baik saja di sana"