Bel sebanyak tiga kali berbunyi, tanda jam sekolah hari ini telah berakhir. Semua anak bersiap membereskan alat tulis mereka, lalu duduk rapi menunggu arahan dari guru. Di depan sana, Pak Tono sedang merapikan tumpukan buku tugas anak-anak yang dikumpul hari ini. Pak Tono adalah guru paling nyentrik di sekolah ini. Ciri khasnya, celana ketat dan sikapnya kaku. Ia juga memakai kacamata yang tebal berwarna terang. Bicaranya kurang lancar. Gigi dipagar dan memakai kemeja yang selalu penuh warna.
"Ke--napa, su—su--sudah siap pu--lang se--mua?" tanyanya seraya mengedarkan pandangan ke kelas.
"Iya, Pak!"
"Ca—catatan ki—ta, se—se—sedikit lagi. Jadi, tu—tunggu, sebe—ntar lagi."