"Pulang bareng gue ayo." Ajak Relvin, ketika Intan baru selesai mandi karena habis senam zumba.
"Motor gue mau dikemanakan kalau gue sama Lo, bego amat jadi orang." Kata Intan.
"Itu mulut minta dikasih pelajaran ya, kasar banget ngomongnya, kasar kalau diranjang aja mau enggak gue kasarin?" Tanya Relvin dengan menaikturunkan alisnya.
"Lo kalau bahas beginian aja panjang ya ngomongnya." Ledek Intan.
"Sekali aja yuk, ikut gue." Pinta Relvin. Intan tahu Relvin akan mengajaknya one night stand, tapi jujur Intan belum siap melakukannya. Dengan mantan kekasihnya saja tidak pernah, lah ini sama orang lain ya meski Intan ada rasa suka sih. Tapi Intan bukan cewek lain yang main dibayar dengan hanya ucapan janji atau mau karena cowok itu tampan. Meski Relvin terlihat begitu menggoda, Intan masih waras untuk tidak mencoreng nama baik kedua orang tuanya, tapi tidak tahu nanti jika kebablasan. Intan melangkah menjauh, terus menghadapi Relvin membuatnya terus kesal karena tidak bisa mengiyakan kemauan Relvin yang sedikitnya Intan juga ingin mencoba, karena Intan juga penasaran.
"Hei kok malah pergi," kata Relvin dengan mencekal tangan Intan.
Tunggu dulu deh, niat awal kan Intan yang ngejar Relvin, kok sekarang jadi Relvin yang ngejar dia, aslinya begini deh, sebenarnya itu, gini loh, Intan itu. . .
"Adaww!" Yups, Intan itu tengah bermimpi jika Relvin menggodanya di tempat gym. Namun ternyata itu hanya imajinasi Intan semata, yah Intan baru saja jatuh dari tempat tidurnya. Sudah dua hari ini dia bermimpi hal yang tidak-tidak dengan Relvin.
"Aish, cuma mimpi, kapan ya dia notice gue." Gumam Intan.
"Kamu jatuh ya?" Tanya sang Ibu pada Intan yang masih duduk dilantai habis jatuh tadi. Intan hanya mengangguk sebagai jawaban. Intan merasa lelah banget, padahal dia cuma tidur dan enggak ngapa-ngapain.
"Nanti kalau gue ketempat gym, bakal ketemu sama Relvin apa enggak ya. Kok tiba-tiba gue jadi kangen." Gumam Intan.
Intan membuat sarapan kali ini dia akan membuat smoothies bayan setengah ikat, satu buah pisang, setengah timun dan air. Kemudian diblender jadi satu, selesai. Taruh kedalam gelas, sisanya Intan masukan kedalam wadah botol dan memasukannya ke lemari pendingin. Intan mencari space terbaik disudut ruang makan dan meminumnya segera.
"Ntan, Mama mau bantuin Bu Ekni masak-masak, anaknya kan besok mau disunat, kamu jaga rumah ya." Ucap sang Ibu. Intan hanya mengangguk, dan melanjutkan meminum smoothie nya. Setelah meminum habis smoothie nya, Intan beranjak kedepan dan melakukan pemanasan, Intan harus menunggu setidaknya dua jam baru memulai olahraga untuk membentuk tubuhnya. Pemanasan selesai, Intan mengambil karpet senam lantai dan memulainya dengan plank selama satu menit dengan tiga kali pengulangan. Setelah itu Intan melakukan sit up sebanyak lima puluh kali. Intan merasa perutnya sangat kencang, nafasnya juga sudah sedikit tersengal. Mengambil nafas dulu, istirahat sebentar dan meminum air putihnya. Selesai workout, Intan menunggu keringatnya hilang baru dia akan mandi, tapi sebelum mandi Intan mencuci mukanya terlebih dulu, kemudian menyeduh kopi, hanya mengambil ampasnya, kemudian memotong timun secara tipis, dua irisan. Mengambil kuas masker dan menyapu masker kopi di wajahnya, setelah rata Intan mengambil dua irisan timun tadi dan menaruhnya di kedua kelopak matanya. Menunggu kurang lebih duapuluh menit. Selesai dengan itu, Intan mandi dan setelah selesai mandi Intan membuat menu makan siangnya. Cukup simple, Intan hanya membuat tumis buncis dan telor dadar. Mengambil tiga sendok makan nasi kemudian ditaruh dipiringnya, mengambil tumis buncis setengah piringnya dan terakhir satu telor dadar. Rasanya aneh karena nasinya sedikit, tapi pas makan entah kenapa nasinya terasa banyak, meski tadi Intan hanya mengambil tiga sendok nasi saja. Selesai makan Intan mencuci piring dan gelas bekas dia makan. Merasa gabut kembali Intan memilih untuk melakukan butt bridge. Melakukan itu selama satu menit diulang lima kali. Terasa begitu enteng tubuh jika dibawa berolahraga.
Intan merasa sangat bosan, tapi keluar rumah saja rasanya tidak mungkin, siapa yang akan menjaga rumah jika Intan pergi, kemudian Intan memilih untuk membuat ide cerita saja untuk nanti di pos di aplikasi menulis yang menghasilkan uang. Lumayan buat beli pulsa kalau kata Intan, dan jajan seblak. Intan mendapat notifikasi grup,
Kak Christ : Ayo kumpul di rumah Baba Minhyuk
Argo : Gas! Kita dirumah, emang Lo ke kota P kah?
Kak Christ: Iya ini bareng bini
Adam : asik, gue otw besok deh.
Chandra : ayok guys kumpul
Kak Putera : ayo Ndut ikut
Intan : iya enggak tahu nanti deh.
Kak Kevin : sekali-sekali Ndut, yah mau yah
Intan : lihat nanti aja Kak. Kalau bisa aku ya kesana.
Mama Mira : Ayo dong kerumah Ntan, Mama kangen sama kamu
Baba Minhyuk : Iya baba juga kangen sama istri kedua baba
Wahyu : dih, enggak mau punya mama tiri.
Intan : oh iya Baba aku juga kangen, kangen kalian semua juga.
Dirga : makanya ayo kumpul bareng, kamu kalau diajak kumpul susah banget sih.
Marchel : wkwk, namanya juga anak rumahan.
Intan : tuh Kak Marchel aja tahu.
Angga : gue jemput deh
Intan : enggak usah, kan udah bisa naik motor sendiri.
Baba Minhyuk : iya udah hati-hati kalau gitu
Naurel : Iya Ndut, enggak usah sok bawa kecepatan penuh.
Intan : yang ada aku bakal terbang kalau begitu.
Fendi : aku jemput kamu deh besok, terus kesana bareng ya
Samuel : akus bener ya nih atas gue
Ken : mau jadi tukang gombal kali.
Intan : hehe Kak Fendi bisa aja, enggak usah Kak aku bisa datang sendiri kok.
Kak Christ : benera datang ya Ndut awas kalau enggak.
Argo : iya kita kempesin aja kaya ban
Intan : ish jahat amat sih.
Intan menutup aplikasi chat itu, semua kakaknya yang merupakan Kakak ketemu gede akan datang ke kotanya lebih tepatnya kerumah Baba Minhyuk ayah dari mantanku yang psiko itu, meskipun aku dan Alif sudah putus, tapi aku, Argo dan Angga masih berteman dekat dan kadang melempar candaan kalau lagi gabut, meski keduanya sudah menikah dan sudah punya anak. Tapi Angga bercerai, dan anaknya ikut ibu mereka. Sedangkan Argo sudah punya tiga anak bersama Vita. Anak mereka cukup aktif dan tak butuh terus diperhatikan, yang ada nanti mereka bakal ngambek sendiri. Yang pertama namanya Eva, yang kedua Abid, mereka berdua kembar tak seiras, dan yang ketiga adalah farel. Jarak usia farel dengan si kembar hanya dua tahun. Intan sendiri cukup dekat dengan dua bayi itu, bagi Intan mereka itu imut dan lucu. Bayi-bayi lucu yang menggemaskan, dan suka membuat Intan rasanya ingin menggigit kedua pipi mereka.