Chereads / Celine : Dendam Yang Terkubur / Chapter 31 - 31. Membantu Andrea dan Leo

Chapter 31 - 31. Membantu Andrea dan Leo

Itu artinya setelah liburan ini pasti mereka akan sangat sibuk dan juga nanti keburu lulus, jadi nanti akhirnya saat mereka lulus, perasaan mereka akhirnya terpendam dan terkubur dan hanya menyisakan kesengsaraan dan kesedihan saja.

Andrea kemudian menatap Likha dengan tatapan ragu, dia benar-benar mulai menyukai Leo tetapi apakah dia punya nyali untuk mengatakan hal itu pada Leo.

"Iya deh Likha! Gue bakal coba pikirin dulu dan juga gue bakal pastiin dulu gimana perasaan gue. Apa gue merasakan hal yang sama saat gue bareng Leo apa nggak ke temen-temen yang lain. Yang jelas gue bakal pikirkan baik-baik dan nanti apabila benar-benar gue memang suka sama dia ya gue bakal bilang meskipun ya gue pasti harus mempertaruhkan rasa gengsi gue dan juga harga diri gue sebagai seorang perempuan. Tapi ngomong-ngomong terima kasih ya buat kalian semua karena kalian semua itu emang bestie gue yang paling istimewa. Kalian bertiga luar biasa! Aku sayang sama kalian semua." ucap Andrea sambil merentangkan kedua tangannya.

Kini Likha, Kina dan juga Felicia segera menghambur ke dalam pelukannya. Mereka berempat kemudian saling berpelukan untuk mendukung satu sama lain.

Setelah mereka selesai berpelukan, Likha kemudian menyuruh Felicia dan juga Andrea untuk mencuci pakaian kotor mereka selagi masih siang karena tempat cuci itu sedikit menyeramkan menurut Likha. Jadi kalau nanti kemalaman malah mereka tidak akan jadi mencuci.

"Udah udah udah! Udah sedih-sedihnya udah, sekarang kalian berdua nyuci gih! Lagian pumpung masih siang tauk! Kalian nggak tahu apa tempat cucinya itu tuh ini, mmm ... agak serem gitu kalau menurut gue, ya nggak Kina? Mana mesin cucinya rusak lagi. Jadi kita tuh harus nyuci pakai tangan. Jadi buruan sana nanti nggak kering loh!" ucap Likha mengganti topik pembicaraan mereka karena malah mereka terlihat bersedih-sedihan.

Padahal niat mereka ke villa itu adalah untuk bersenang-senang. Andrea dan juga Felicia mengangguk meng-iya kan apa yang dikatakan oleh Likha. Mereka segera mengambil pakaian kotor mereka dan memasukkannya ke dalam keranjang pakaian kotor yang tadi digunakan oleh Likha dan juga Kina dan mereka segera membawanya ke ruang cuci.

Sementara Likha dan Kina kemudian keluar dari kamar mereka karena mereka harus menyiapkan makan siang. Sekalian Likha juga akan mengatakan kepada Azzam untuk berbicara kepada Leo dan bertanya apakah Leo memiliki perasaan kepada Andrea karena Likha merasa kasihan apabila memang keduanya memiliki perasaan satu sama lain tetapi tidak berani untuk mengungkapkannya.

Sebagai seorang sahabat tentu saja dia harus membantu dan Kina yang memang sudah mengerti maksud baik Likha juga memberikan kesempatan kepada Likha dan Azzam untuk berbicara mengenai Andrea dan Leo.

"Ya udah Likha! Sana lo mendingan ngomong dulu deh sama Azzam tentang apa yang udah kita omongin tadi. Gue kasihan banget tuh sama mereka berdua. Lagian Leo itu ya, biasanya tuh dia tuh kayak gentle banget gitu, tapi ternyata untuk mengungkapkan perasaannya aja kayaknya dia itu ragu-ragu gitu. Ya mungkin dia takut ditolak kali sama Rea ya?" tanya Kina sambil cengengesan.

Likha menatap Kina dengan tatapan geli campur kesal dan kemudian dia segera mengajak Azzam untuk berbicara di ruang tamu. Sementara Ryan yang sudah resmi menjadi pacar Kina kini membantu kekasihnya dibantu oleh Alvin karena Alvin merasa bersalah tadi tidak membantu Leo yang harus membereskan alat-alat makan sisa sarapan mereka tadi.

"Ya udah gue tinggal dulu ya sebentar, kalian jangan berantem lagi! Lagian kita itu sahabat. Kenapa sih mesti kayak gini gitu loh, jadi ya kita have fun aja gitu jangan ada yang ngerasa aneh-aneh. Jadi kita kalau punya masalah itu lebih baik kita musyawarahkan dan kita cari solusinya. Jangan kayak tadi, untung aja kalian nggak lagi emosi kan? Kalau lagi emosi bisa berantem tuh tadi kalian berdua, tuh si Alvin sama Leo." ucap Likha sambil tersenyum kepada Azaam yang meremas jemari tangannya saat mendengarkan apa yang dikatakan oleh kekasihnya itu.

Azzam merasa sedikit bangga dengan Likha yang menurutnya hari ini cukup bijaksana. Tidak seperti biasanya padahal biasanya Likha itu agak pemarah dan juga manja saat bersamanya, tetapi kali ini dia melihat sisi lain dari Likha yang membuatnya semakin menyayangi Likha.

Keduanya kemudian segera menuju ke teras villa karena anginnya sangat sejuk meski udara saat ini terasa panas dan juga matahari bersinar sangat terik. Likha merasa senang karena pakaiannya pasti bakal kering semua. Sesampainya mereka di teras, keduanya duduk di kursi santai yang ada di depan Villa.

"Emang ada masalah apa sih antara Andrea sama Leo? Kenapa kalian begitu berniat ingin membantu mereka?" tanya Azzam pura-pura tidak tahu meski sebenarnya dia tahu apa yang ingin dikatakan oleh Likha. Azzam hanya ingin memastikan apakah yang dipikirkannya sama dengan yang dipikirkan oleh Likha dan juga teman-teman yang lain.

"Itu loh Zam, tadi Andrea itu tuh curhat gitu. Kayaknya Leo marah sama dia gara-gara dia tuh pergi sama Alvin berdua doang, terus gue bilang aja kalau sebenarnya tuh mereka tuh mungkin saling menyukai tapi Andrea itu nggak pernah gubris si Leo. Dia sok cuek gitu, padahal dia sendiri itu aslinya juga suka gitu. Jadi gue ceramahin tuh tadi dia terus dia itu lagi mau pikir-pikir dulu gitu, soalnya kan gimana pun Andrea itu cewek.

"Jadi ya mungkin dia kan enggak mau kan kehilangan harga dirinya kalau harus mengungkapkan perasaannya itu lebih dulu. Makanya tuh gue sama Kina sama Felicia tuh kemudian punya ide gitu buat ngomong ke elo. Ya siapa tahu bisa bantu mereka gitu lo." Ucap Likha mulai mengutarakan apa yang sudah disepakati dengan Kina dan juga Felicia tadi.

Azzam mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Maksud lo, gue harus ngomong ke Leo gitu? Tanyain ke dia gitu, apa dia suka sama Andrea apa enggak gitu kan? Terus kalau misalkan suka ya gue suruh dia ngomong gitu ke Andrea, gitu bukan sih?" tanya Azzam kepada Likha dengan wajah di manis-maniskan saat berada di depan kekasihnya.

Padahal Azzam jelas-jelas sudah tahu maksud dari apa yang akan dikatakan oleh Likha. Tetapi dia ingin menggoda pacarnya itu karena dia agak merindukan Likha karena saat di Villa ini mereka lebih banyak berinteraksi dengan teman-teman mereka daripada berdua saja karena memang mereka tidak pernah ingin menunjukkan hubungan mereka dan pamer kemesraan di depan teman-temannya. Meskipun tetap teman-temannya merasakan kalau mereka tidak bisa tidak memamerkan kemesraan itu.

"Nah iya begitu, bener! Soalnya itu tuh Andrea itu kayaknya mulai jatuh cinta sama Leo dan gue lihat juga Leo punya perasaan yang sama. Cuman mereka itu entah jaim atau gengsi atau enggak punya keberanian makanya mereka itu cuman bisa melampiaskan apa yang mereka rasakan itu dengan luapan emosi kayak tadi. Ya untung aja mereka tuh nggak berantem gitu loh. Tapi kan lama-lama kalau misalkan ada masalah dan enggak diomongin terus di pendam sendiri kan nanti bisa jadi emosi. Ya sekarang sih masih aman, tapi besok-besok kayak gimana? Makanya itu gue minta pertolongan elo gitu loh. Ya mau ya ... Mau ya ... Mau ya?" tanya Likha dengan nada manja.

Azzam kemudian mencubit hidung Likha dengan gemas.

"Iya Iya Sayang, apa sih yang enggak buat pacar aku yang cantik ini. Pasti nanti gue bakal omongin deh ke Leo. Gue bakal tanya dan kalau perlu gue suruh dia ungkapin perasaannya sesegera mungkin kalau emang bener loh dia sayang dan cinta sama Andrea. Udah deh lo nggak usah khawatir, oke sayang! Oke nggak, oke nggak, oke dong masa enggak." tanya Azzam kepada Likha yang keduanya langsung tertawa terbahak-bahak. Mereka yakin kalau apa yang mereka usahakan akan membuahkan hasil yang baik untuk Andrea dan Leo juga hubungan pertemanan dan persahabatan mereka.

*****