Chereads / tiga serangkai / Chapter 20 - menumpang

Chapter 20 - menumpang

"kiri pak "kata Joni setelah mobil sampai disimpang tanah tumbuh

"kamu turun disini tak tinggal dirumah ku" kata Amir

"aku lebih aman numpang dirumah pak sabar saja sampai suasana aman "kata Joni

"besok apa ujian nya" kata Joni

"kalau tak salah bahasa Inggris dan matematika" kata Amir

"aku duluan ya" kata Joni kemudian melompat turun dari truk pembawa kelapa

"makasih pak pudin atas tumpangan nya "kata Joni bergegas pergi duduk dilapau simpang tanah tumbuh

"hallo pak lagi dimana "kata Joni ketika duduk dilapau simpang tanah tumbuh

"lagi dijalan" kata pak sabar

"saya mau numpang sementara waktu dirumah bapak boleh ga "kata Joni

"kamu lagi dimana sekarang" kata pak sabar

"ada di simpang tanah tumbuh" kata Joni

tunggu sebentar lagi juga bapak sampai, sekarang lagi ada disimpang jagung" kata pak sabar

setelah pak sabar sampai di tanah tumbuh

"sudah lama kamu disini" kata pak sabar

"baru juga sampai" kata Joni

"kenapa kamu mau ikut tinggal sama bapak" kata pak sabar

"ketika kejadian Mak itam , Wawan,dan teriman menelan pil kobra mereka meningal .tak lama setelah aku sampai dirumah ketiga jenazah mereka menyusul lewat depan rumah" kata Joni

"inalillahi wa innailaihi Raji'un "kata pak sabar

polisi menyarankan keluarga ku mengungsi dulu ketempat lain untuk menjaga hal hal yang tak diinginkan"

"semalam saya ketemu Amir ditempat pengungsian kata Amir saya dicari cari sampai ke sekolah tak sampai disitu saja rumahku dijarah sama keluarga Mak itam dan teriman sampai tinggal pondasi nya saja" kata Joni

"sungguh brutal mereka "kata pak sabar setelah melihat foto foto yang ditunjukkan sama Joni

'kenapa kau tak lapor polisi pak "kata pak sabar

"kapok saya pak kalau laporan lagi bukan nya selesai malah masalah nya merembet kemana-mana "kata joni

"kamu mau tinggal ditempat pompa air "kata pak sabar terus melaju ketempat usahanya pompa Air

saya tinggal dimana saja tak masalah yang penting tak kehujanan saja kata Joni

kemudian pak sabar mengajak joni ke tempat pompa air

"assalamualaikum buk 'kata Joni

"waalaikum salam jawab Linda istrinya pak sabar.

"jadi ini Joni yang sering bapak diceritakan" kata Linda mengambil belanjaan dari motor pak sabar

"ada ikan pari nya pak" kata Linda

"langka sekarang musim terang jadi susah ikan ditangkap nya" kata pak sabar

"bawa kau baju ganti"kata pak sabar setelah Joni duduk dikursi tamu.

" baju biasa dua steel , seragam sekolah juga saya bawa" kata Joni

"baju tiga stel kenapa tasmu padat sekali"kata pak sabar

"dalam nya juga ada kelambu nyamuknya yang selalu saya bawa kemana mana" kata Joni

"makan siang dulu" kata Linda setelah selesai masak ikan pari

"belum juga berapa menit sudah matang ikan nya "kata pak sabar

"ikan ikanan memang gampang matang ketika sedikit kena air panas saja "kata Linda

"anak bapak mana sekarang "kata Joni

kalau sama Linda aku tak punya anak

tapi sama Wati yamg disungai limau aku punya dua orang anak' kata pak sabar

" ada kerjaan di perumahan wahana pak" kata Linda menujuk kan isi wa yang masuk

setelah cukup istirahat pak sabar mengambil tas yang berisi kunci kunci untuk buka mesin pompa

"kamu bawa ini" kata pak sabar memberikan tas yang berisi kunci kunci

sampai di perumahan wahana

"ibu sari "kata pak sabar setelah memastikan alamat yang tertera di wa

"saya Sendiri kata ibu sari

"saya tukang pompa air yang barusan ibu wa" kata pak sabar

"silahkan masuk pak "kata ibu Sari

"sudah dua hari pompa saya mati total karena teredam lupa dinaikan ketika hujan besar 'kata ibu sari

"coba ibu nyalain lagi "kata pak sabar

"kumparannya terbakar" kata pak sabar setelah mencium aroma kabel terbakar ketika pompa air dinyalakan

"kira kira berapa biaya pak" kata ibu sari

"sekitar empat ratus ribu , nanti aku bawa dulu mesin nya" kata pak sabar turun kebawah mengambil mesin air

kemudian joni dan pak sabar menggotong mesin air itu keatas motor dan membawa ke bengkel pompa air

Linda dapat jatah siang hari bersama pak sabar karena dia mau menerima order ketika menunggu bengkel. seperti hari'ini ada kipas angin yang datang ketika pak sabar tak di bengkel

"kipas apanya yang rusak buk "kata pak sabar

"sudah tak bisa mutar "kata buk Linda

"kamu coba buka baut kipas ini taruh di wadah nantinya biar aku yang pasang kata pak sabar

"kalau soal buka membuka baut aku masih bisa" kata Joni

setelah dibetulkan pompa Air kemudian dibawa kembali kerumah ibu sari yang ada di perumahan wahana

"coba nyalakan lagi" kata pak sabar setelah pompa air terpasang dengan benar

"Alhamdulillah Air keluar lagi" kata sari setelah pompa air nyala lagi

"saya mintak diskon lima puluh ya bang "kata ibu sari

"sebenarnya sudah tak bisa dikurangi lagi tapi tak apalah buat langganan "kata pak sabar

'ini buat kamu Joni "kata pak sabar memberikan duit lima puluh ribu

ini hasil kita hari ini dek tiga ratus ribu. buat kamu seratus,Wati seratus" kata pak sabar

"aku pulang dulu" kata Linda

"kenapa tak dikasih semua kepada ibu Linda" kata Joni

"setiap aku dapat duit berapapun selalu aku bagi tiga" kata pak sabar

"dibagi sama siapa satu lagi"Kata joni

"istri ku yang kedua disungai limau Wati namanya makanya aku mati Matian cari duit.

"buka stand di acara keramaian untuk membiayai kedua istriku" kata pak sabar

"kalau malam aku pulang kerumah wati yang disungai limau kalau siang bersama Linda" kata pak sabar

"Linda tau bapak punya istri lagi" kata Joni

"justru dia yang mengenalkan aku sama Wati teman sekelasnya" kata pak sabar

"aku pulang dulu jaga warung jangan ditinggal tinggal "kata pak sabar

setelah bengkel pompa air tutup sekitar jam lima halaman nya dipakai sama Dedi tukang martabak Bandung

"aku kira tak ada orang " kata Dedi ketika Joni keluar mau cari makan

"saya Joni murid pak sabar baru hari ini disini" kata Joni

"Alhamdulillah akhirnya aku ada teman juga disini"kata Dedi

"mau kemana"kata Dedi

"cari makan lapar "kata Joni berlalu

makan disini Saja temani aku kata Dedi ketika Joni Hendak masuk kedalam bengkel

"kapan kapan lah sinetron lagi seru 'kata Joni meniggalkan Dedi ketika.ada yang beli

keesokan harinya

" sorry aku telat, masih ada waktu sepuluh menit lagi peluk pinggang ku yang kuat biar enak mengimbanginya "kata pak sabar

"memang boleh kata Joni

kemudian pak'sabar meraih kedua tangannya Joni menaruh nya di pinggang

ketika pak sabar rem mendadak tangan Joni menyentuh Mr p pak sabar yang sudah mengeras

"burungnya kok bangun pak "kata Joni

" dari kecil sudah genit dan kalau ada yang menyentuhnya pahaku aku langsung nafsu" kata pak sabar

'pantas istrinya ada dua begitu ceritanya" kata Joni dalam hati

"aku turun disini saja" kata Joni ketika melihat teman tongkrongan nya lagi ngumpul

'jam segini kamu baru datang Jon' kata Amir

"aku nunggu pak sabar pulang dari rumah istri mudanya 'kata Joni

"belajar sampai jam berapa semalam Jon

"kata Safril

belajar sudah tak sempat tapi aku usahakan bikin jimat siapa tahu ada yang masuk" kata joni sambil mengangkat paha nya tinggi yang dipenuhi catatan rumus rumus

"kebiasaan buruk waktu SMP masih dipakai saja sampai sekarang" kata Safril seiring bunyi bel masuk berbunyi