"hari ini Kasman libur Jon" kata tamar
"memangnya kenapa" kata Joni
"dia ada urusan"
" kita santai kan tak buru buru" kata tamar
kalau bisa cepat dipercepat rumah saya dibangun nya takut ibu pulang kata Joni
kemudian mereka berangkat ke Guguak sarai
pas di pertigaan mau ke Padang kandang dilapau rauyan
"Evan kamu mau naikin tembok "kata tamar
"ada berapa orang "kata Evan langsung manjat kedalam mobil bak mobil
Joni sebenarnya sering melihat Evan ketika pulang sekolah ketika tak punya ongkos jalan kaki dari Kapalo koto sampai Padang kandang.
Evan pun demikian keduanya punya ketertarikan tersendiri tapi tak bisa mengartikan nya
tampang Evan mirip Andilau bintang laga cina banyak yang suka pada nya
"cuma kita berdua "kata Evan kemudian turun lagi setelah melihat orang yang ada dalam bak mobil
"berdua juga tak apa apa santai saja orang tak buru buru"kata tamar
kemudian tamar memarkir mobil nya mengarah pantat mobil menempel dengan tungku
" sudah biasa kamu muat bata " kata Evan
"memang nya kenapa" kata Joni
"kulit mu mulus tak ada bekas tergores atau lecet"
"perasaan aku pernah lihat kamu main film sama om om media di online "kata Evan
"ga tau mirip kali "kata Joni
"kalau memang itu aku ,ngapain pula aku repot repot kerja naikan bata merah "kata joni
"aku yakin kau orang nya" kata Evan
ketika mereka ngobrol paman tamar datang lagi
"kalau sudah selesai panggil aku dilapau rauyan" kata tamar
"kamu diatas tunggu biar aku yang menyusun dibawah "kata Evan
setelah mereka sepakat Joni yang diatas tungku
"masih panas "kata Joni mengibas kan tangan ketika memegang batu bata panas
"kalau begitu pakai ini "kata Evan memberikan sarung tangan tahan panas nya
"dengan terseok Seok Joni mengangkat batu bata panas sampai selesai ketika hendak turun Joni terjatuh pahanya tertancap kayu dan mengeluarkan banyak darah
"ikat dulu biar tak keluar banyak darah "kata Evan menyobek kaos nya dan mengikat luka dipaha Joni . kemudian Evan berlari ke lapau dan kembali bawa sepeda BMX
'mana pamanku" kata Joni
"ada di sawah lihat orang bongkar ikan"
"kamu tak keseleo" kata Evan memastikan
"aman hanya luka kena kayu saja kata joni
"kita berobat ke bidan desa saja" kata Evan
kemudian Joni naik di batang sepeda dan Evan mengayuh dibelakang kemudian mereka berdua pergi kebidanan Des sampai Disana
"kenapa ini "kata bidan desa
"tertusuk pancang buk" kata Evan
kemudian bidan desa membersihkan lukanya dan menjahit nya ketika sudah selesai di jahit tetap darah nya tak mau berhenti
bersamaan dengan itu datang ibu mau lahiran
'dek tolong masukan kapsul ini kedalam dubur temanmu aku mau bantu bersalin dulu" kata bidan desa
"aku tak tau caranya buk" kata Evan
"gampang kamu' pakai dulu sarung tangan kasih jalan supaya obat nya bisa masuk "kata bidan desa kemudian pergi kekamar sebelah
"buka celana Jon dan nungging "kata Evan setelah mengunci pintu
" nanti saja sama bidan desa kamu tak tahu apa apa" kata Joni
"kamu mau darah mu habis dan pucat seperti orang berendam Hendak sunat kata.evan
mendengar ucapan seperti itu Joni nurut juga
" pelan pelan anus aset bagiku jangan sampai rusak "
"baru dengar aku ada pengobatan untuk menghentikan darah harus lewat dubur semakin maju pengobatan makin aneh caranya" kata Joni
"jangan banyak komentar menurut saja' kata Evan
dengan meringis Joni menurunkan celana menuruti semua kata Evan .dengan pakai sarung tangan karet Evan memasukkan satu telunjuk kemudian kedua jari sampai tercipta lubang untuk memasukkan obat seukuran tangkai sapu
setelah lubang anus Joni menganga
Evan mengantikan jari tangannya dengan Mr p dan menarik maju mundur sampai keluar
setelah itu Evan memasukkan obat yang diberikan bidan desa kedalam dubur joni
"sudah Van" tanya joni
"sudah sekarang kamu boleh berpakaian lagi" kata Evan
"obat apa sih yang disuruh masuk sama bidan des berlendir begini "kata Jon sambil memakai celana lagi
"entahlah zaman sekarang ilmu dokter sudah semakin canggih kalau dulu kita hanya tau obat yang diminum sama disuntik kan sekarang ditambah lagi lewat anus besok besok lewat apa lagi lubang telinga "kata Evan
"sudah masuk obatnya "kata bidan des setelah selesai membatu bersalin
"sudah buk "kata Evan
"berapa bayaran nya "kata Joni
pembayaran nya ada di kasir kata bidan Lela
"biar aku bayar "kata Evan pergi keluar tak lama sudah kembali
"nanti aku ganti setelah sampai di tungku duit ku ketinggalan disana" kata joni
kemudian keduanya kembali lagi ke bedeng tembok pakai sepeda
"ternyata dugaan ku tak salah" kata Evan
"ternyata lubang kamu enak seperti yang dirasakan pak guru "kata Evan
" kamu juga menonton Video ku" kata Joni
"tadi kata nya bukan sekarang baru ngaku" kata Evan mencubit pinggang Joni
"sudah terlanjur kamu sudah lihat dan rasakan juga kata Joni
"kapan kapan kita yang main yuk mau ga"ajak joni
"aku sebenarnya sudah lama suka sama kamu ketika mengajak mampir dan memberikan kantong plastik agar ijazah ku tak basah ketika melamar masuk SMA "kata Joni
"ga ah, aku tak mau percintaan ku ditonton sama orang banyak" Kata Evan
"kemaren aku main film biru karena terpaksa kalau diceritakan panjang ceritanya tak cukup waktu sehari dua hari menceritakan nya ini intinya aku cari duit untuk membantu orang" kata Joni
"terserah lah apa alasan mu " kata Evan
"ini ganti duit yang terpakai buat berobat "kata Joni mengasih kan duit yang diambil dalam celana yang digantung dimobil
tak usah aku tadi sudah terpuaskan duit segitu tak ada artinya dengan kepuasan yang kau berikan" kata Evan
'sebenarnya tahu ketika kamu ganti jari tangan mu dengan Mr p tapi aku biarkan "kata Joni
"kenapa kamu diam saja" kata Evan
"aku dari dulu suka sama kamu ""kata Joni
"kenapa kita tak pacaran saja 'kata Evan
"aku takut diamuk sama warga dan diusir dari kampung ini, lagi pula aku bukan orang baik baik setelah film ku yang pertama pasti banyak yang kenal sama aku"
"kata produser film ku mukaku akan diburamkan kenapa kamu masih bisa tau dan kenal sama aku "kata Joni
"hanya orang tertentu yang bisa melihatnya kalau aku memang kuliah komputer jadi aku bisa tau wajah orang yang diburamkan"
"aku semakin yakin kamu yang ada dalam video setelah melihat ada tato kupu kupu di pantatmu ketika mau masukan obat" kata Evan
"kata rayuan kamu kecelakaan" kata paman tamar
"sudah diobati dibawa kebidan Des simpang empat" kata Joni memperlihatkan perban bekas luka
"seandainya disini belum tentu juga bisa membantu aku takut sama darah "
"kerjaan sudah selesai kan" kata paman tamar
"kejadian itu ketika Joni Hendak turun sudah selesai muat bata lalu kaki terpeleset dan jatuh ditusuk kayu" kata Evan
"tak apa apa kan tak ada yang keseleo "kata Paman tamar
"Alhamdulillah tak ada yang keseleo karena jatuh ditumpukkan abu Bakaran "kata Joni
"kalau begitu ini ongkos kalian' kata paman tamar
"ini Van jatah mu" kata Joni
Evan mengambil dan mengatongi duit itu kemudian mobil meninggal kan Guguak Sarai