Chereads / tiga serangkai / Chapter 26 - sabotase

Chapter 26 - sabotase

"mana pasir kita paman "kata Joni ketika hendak menurunkan bata merah

'terbawa air hujan kali semalam hujan deras" kata paman tamar berusaha positif tinghking

kemudian Juni turun memeriksa pasir sampai ke ujung got

"jika benar terseret arus tak mungkin sampai habis tiga mobil" kata Joni

ada orang yang sengaja mengambil pasir tak suka aku tinggal dan kembali lagi kesini kata Joni

"coba tanya uwok dinar dulu siapa tahu dia lihat orang yang membawa pasirnya kata paman tamar

kemudian tak menunggu lama Joni pergi kerumah uwok Dinar sesampai disana

"wok wok" panggil Joni

"ada apa Jon aku lagi disumur "kata uwok keluar dengan mengelap sisa busa sabun kedaster nya

"pasirku yang kemarin yang sudah tiga mobil hilang kata Joni

kemaren aku lihat masih ada kata uwok dinar

"ada yang ngambil Waktu aku pulang dari surau habis solat Subuh "kata Iyus anak uwok Dinar yang keluar kamar dari tadi mendengar kan percakapan mereka

"kenapa tak kau tegur yus" kata Joni

"sudah aku tegur tapi mereka langsung kabur sampai sampai pasirnya tercecer dijalan karena tak sempat menutup bak mobil nya "kata Iyus

"kamu tau ga ciri ciri orang yang ngambil pasirku "kata Joni

"wajah nya tak terlalu jelas kelihatan mereka pakai jaket kupluk dan pakai masker yang jelas salah satu mereka lehernya diperban" kata Iyus

"tak salah lagi berarti orang yang maling pasirku merupakan orang yang sama seperti dikandang kuda yang kena pentungan duri rukam "kata Joni

"tukang yang bagus dimana ya yus "kata Joni

" yang bagus bagaimana maksud nya' kata Iyus

"yang bisa baca gambar dan tak sibuk" kata Joni

"ada nama ali nur kalau sekarang dia lagi dirumah istrinya , nanti Kalau ketemu dilapau aku beritahu kan" kata Iyus

kalau cari tukang dan kernetnya kalau bisa jangan orang jauh biar mengurangi pengangguran "kata iyus

"terserah kamu atur saja lah aku nurut " kata Joni kembali lagi kerumahnya

"bagaimana Joni" kata Paman tamar

" iyus lihat salah satu dari kawanan maling pasir ada orang yang diperban lehernya pakai kain kasa" kata joni

"kemana kita cari orang yang punya ciri ciri seperti itu" kata paman tamar

"tak usah dipikirin kan paman yang penting nanti malam harus ada yang ronda disini kapan perlu pos ronda yang ada di depan rumah etek sakan kita pindahkan kesini "kata Joni

"nanti lah aku bicarakan sama Damiri selaku ketua pemuda jorong simpang tigo"kata tamar

"bilang juga sama Uda Damiri setiap pemuda yang ronda dapat sembako dan duit" kata joni

setelah mereka menurunkan batu bata mereka pergi ke agen kayu dan papan yang terdapat disimpang paguah

ketika melintas depan lapau Uda Ben simpang SD paguah

"stop stop berhenti paman "kata Joni

"ada apa" kata paman tamar

"paman lihat orang yang diperban lehernya seperti nya ciri cirinya cocok seperti yang dibilang Iyus" kata joni

kemudian pergi kewarung kopi itu ketika melihat Joni datang Buyung langsung pergi.

setelah beli rokok sebungkus Joni kembali lagi ke mobil

"siapa dia Jon' kata tamar

"Buyung ipar nya Wawan" kata joni

'kalau begitu aku lanjutkan belanja kayu true kamu ikuti kemana Buyung pergi "kata tamar

kemudian Joni memilih mengikuti Buyung pakai motor dengan naik ojek pangkalan

"ojek bang kata Joni pada ojek mangkal yang dari tadi belum dapat penumpang

"kemana dek "kata tukang ojek

" ikuti motor itu da" kata Joni menunjuk motor Buyung yang sudah hampir menghilang di turunan jembatan Kutai Taji

"kenapa kamu mengejar orang itu "kata tukang ojek

"saya mau tau kemana dia pergi "

"Uda kenal sama dia" kata Joni

"dia adik ipar ku" kata tukang ojek

"berarti Abang tau kemana dia pergi" kata Joni

"sekarang kita ikuti saja dia dulu kemungkinan besar dia pergi ke markasnya dibelakang pom bensin" kata tukang ojek

benar saja Buyung masuk sebuah gang samping pom bensin

"aku hanya bisa mengantarkan sampai disini , markasnya tak jauh paling sepuluh meter lagi" kata tukang ojek

"paman aku dibelakang pom bensin simpang jaguang tulis wa yang dikirim Joni ke grup RT

kemudian Joni mengendap masuk disana ada

seonggok pasir miliknya yang susah payah diambil disungai tagindan

kemudian Joni datang kesebuah bedeng tempat berberapa orang pemuda yang sedang main kartu Remi

"jadi kalian yang mencuri pasir ku semalam" kata Joni

"kalau memang iya kenapa mumpung sudah disini kita selesaikan kan saja akan aku habiskan kau disini biar arwah ayah ku tenang" kata Buyung

"ayah mu yang minum pil kobra kenapa kamu yang dendam padaku" kata Joni

'yang jelas kau ada sangkut pautnya dengan kematian ayahnya ku" kata Buyung

mengayunkan pukulan kewajah Joni tapi berhasil ditangkis nya

kemudian Joni mundur beberapa langkah mencari tempat yang lapang untuk melawan keempat pemuda itu

"kalau berani satu satu jangan main keroyok" kata Joni memasang kuda suap mengahadapi yang akan terjadi

kemudian keempat orang itu menyerang dengan membabi buta Joni berusaha meladani keempat orang itu tapi kalah jumlah

kalau teriak dan minta tak mungkin karena tak ada satupun ada orang Disana dan karyawan pom bensin belum tentu dengar dan mau membantu

setelah beberapa jurus akhirnya Joni terdesak juga begitu lengah dadanya sudah dihantam pukulan tangan kosong Buyung yang tepat mengenai dada

membuat Joni tersukur dan teruyung Uyung secepatnya kilat jumbai dan Yadi memegang kedua tangan Joni. Dengan mengerahkan seluruh tenaga nya Buyung mengeluarkan ajian pamungkas nya belum sempat tangan Buyung menyentuhnya kulit Joni tiba-tiba motor trail sudah menghantam Buyung membuat dia mental beberapa meter

"kabur "kata Buyung pada ketiga temannya ketika bantuan datang

Adi dan jumbai melepaskan Joni belum sempat Joni tersungkur Kasman sudah berhasil meraih Joni lalu menaikan kemotor

Buyung dan komplotannya ketika Kasman menyelamatkan Joni.mereka berhasil kabur lewat pintu belakang pom bensin

"tak usah dikejar ,Sekarang kau bawa dulu Joni pulang kerumah.aku mau mengurus pasir dulu'" kata paman tama

"kok kamu tempat waktu datang menolong ku" kata joni

"kebetulan aku berada disekitar sini ketika baca wa mu digrup RT" kata Kasman

"aku kira SMS tak sampai "kata Joni

kemudian Joni dibawa Kasman ke rumah bidan Lela sampai Disana beberapa perawatan menaikan joni ketempat tidur troli dorong sampai masuk ruang bidan Lela

"kenapa ini bang "kata perawat

"bisa anak muda rebutan cewek "kata Kasman

"beruntung sekali perempuan yang direbut Uda ini "kata perawat

"titik jangan ganjen sama pasien" kata bidan Lela yang sudah datang dari dalam rumah

"biar lebih dekat saja buk" kata perawat sambil keluar ketempat kerja nya lagi menunggu klinik

"sorry ya perawat saya yang satu itu memang begitu suka nanya nanya sama pasien" kata bidan Lela

"ga Bu kami juga tau namanya juga Sama sama muda" kata Kasman

coba berbaring kata bidan Lela yang sudah buka baju dan luka memar

'lukanya dalam ada darah yang menggumpal sebaiknya dirawat" kata bidan Lela

"boleh ga buk berobat jalan saya tak bisa mencium bau obat " kata Joni

"boleh saja tapi biaya nya tiga kali lipat dibandingkan berobat disini "kata bidan Lela

"tak apa apa buk saya rawat jalan saja kata Joni

"sekarang saya kasih obat buat supaya darah nya lancar dulu biar takmelamar memar " kata bidan Lela

setelah memberikan kartu nama nya Kasman

membawa Joni pulang