"tak sia sia kita belajar kelompok kemaren karena hampir sembilan puluh persen soal ujian yang masuk pernah kita latihan semua"" kata Amir .
"mudah mudahan kita bertiga dapat nilai yang bagus dan Masuk lokal unggul" kata Joni
"kenapa kalian berambisi sekali masuk lokal unggul" kata Safril
"biar kita bisa sama sama terus sampai lulus" kata Joni
"ngomong ngomong soal lokal unggul, jawaban bahasa Inggris yang kau berikan tadi sesuai tidak dengan yang kamu jawab .jangan jangan kau kasih aku kunci jawaban yang salah mentang mentang buta pelajaran yang satu ini" kata Safril
"benar lah kalau tak percaya coba saja kau cocok kan dengan kertas'jawaban ku" kata Joni
ketika ketiganya asik bercakap cakap
"ayo Joni "kata pak sabar berhenti depan ketiga nya
"makin akrab saja Joni dan pak sabar nih" kata safril
"iyalah Joni sudah aku anggap anak sendiri" kata pak sabar
"aku duluan ya kawan kawan "kata Joni setelah kemudian duduk dibelakang pak sabar
"makan dulu Jon kita ada orderan kekampung mu berani tidak ikut kesana" kata pak sabar
'berani lah kenapa harus takut musuh jangan dicari ketemu musuh jangan lari itu prinsip hidup yang diajarkan kakek Sanan pada ku" kata Joni
"apa lagi soal duit dimana saja dia berada pasti saya datangi walau di mulut singa sekali pun" kata Joni
karena mau bikin sumur baru kali ini pak sabar menambah dua tenaga lagi untuk bantu bantu
dengan mobil kol disel mereka berempat kekampung panas kerumah uwok Dinar yang berada didepan rumah joni
ketika melewati rumah nya yang luluh lantak Joni meniti kan air mata membayangkan betapa dahsyatnya amarah keluarga Mak itam
" sabar Jon kata pak sabar sambil mengusap usap punggung Joni
"assalamualaikum wok Dimana bikin lubang sumur nya "kata pak sabar
"dibelakang samping tapi jangan jauh jauh dari teras biar mesin nya bisa masuk dalam rumah"
"cepat amat respon nya padahal baru kemarin saya telpon sudah datang saja Kalian kesini" kata uwok Dinar
"kami akan selalu memberikan servis yang terbaik buat pelanggan kami"kata pak sabar
kemudian pak sabar membawa peralatan yang diperlukan kebelakang menuju titik pengeboran
"sepertinya aku kenal sama anak ini "kata uwok Dinar
"siapa hayo tebak kalau mata uni masih awas" kata pak sabar
"keponakan ku Joni kenapa dia ikut sama bapak" kata uwok Dinar
"buka jon bercuma pakai masker dan kacamata tetap saja bibimu mengenali kamu" kata pak sabar
"ingat lah pak dari kecil Joni saya yang asuh apalagi kalau samsimar Kesawah pasti dititipi disini" kata uwok
'maafkan bibi, tak bisa menjaga amanat dari ibumu menjaga rumah.aku tak berdaya melarang ketika keluarga Mak itam menjarah habis rumah mu "kata uwok
"kenapa uwok tak menelpon ke padang" kata Joni
"aku takut adikku Syam shock
dan jantung nya terganggu "kata uwok
"pakai kembali masker dan kaca mata serta topi buat jaga jaga "kata uwok
" tolong tolong" terdengar suara uni nun dari kejauhan
" ada apa dengan si nun "kata uwok
kemudian dengan cekatan Joni datang ke
rumah ayu
"tolong da anak saya sudah tak berdaya dia telat cuci darah tak ada yang mengantarkan kerumah sakit" kata uni nun
"naikan kesini "kata Joni
setelah ada berada dibelakang jok motor mereka berdua diikat pakai kain sama uni nun
Joni membawa ayu kerumah sakit Pariaman
langsung masuk ruangan ICU
"tolong dok cuci darah nya "kata Joni
"siapa yang bertanggung jawab " kata perawat
"saya "kata Joni mengambil KTP-nya
"uni nun sekarang ayu sedang cuci darah di rumah sakit Pariaman" kata Joni menulis wa untuk keluarga ayu
setelah itu uni nun datang bersama Buyung adik ayu
"terimakasih ya da telah membatu kakak saya"
"buat ganti uang bensin nya kata Buyung memberikan dua lembar duit ratusan
"tak usah" kata Joni kemudia berlalu
kemudian joni kembali lagi ketempat rumah uwok Dinar yang sedang ngebor sumur
"bagaimana mana bisa tertolong jiwanya" kata pak sabar
"Alhamdulillah untung tepat waktu telat sedikit tak tau lagi apa yang akan terjadi "
"saya jadi kasihan sama keluarga yang meninggal , khusus nya sama ayu jadi tak terurus
kalau mau nikah lagi mana ada laki laki yang sesabar Wawan" kata Joni
'dengan cara apa kamu bisa menolongnya mereka" kata pak sabar
"setelah ujian kenaikan kelas saya mau terima tawaran Mr Thomas" kata Joni
"untuk apa kau melakukan semua itu" kata pak sabar
"pertama membangun kembali rumah ku seperti semula seandainya ibuku pulang dia tak kaget melihat rumah nya masih ada" kata Joni
"setelah itu saya mau belikan mesin cuci darah buat ayu jadi dia tak perlu lagi jauh jauh kerumahnya sakit untuk cuci darah" kata Joni
"anak anak teriman akan saya sekolah kan sampai ke perguruan tinggi" kata Joni
"untuk uni nun akan saya belikan seekor kuda jantan "kata joni
"kenapa harus kuda" kata pak sabar
"hanya kelamin kuda lah yang bisa menggantikan punya Mak itam" kata Joni
"kamu ada ada saja Jon "kata pak sabar
"aku tak mau jatuh lagi korban terutama ayu,
tak tega melihat ketika dia kejang kejang semua badan nya membiru dan tak berdaya "kata Joni
"nanti lah kalau ketemu Mr Thomas aku bicarakan lagi "kata pak sabar
"sekarang kita berkemas-kemas dulu kata pak sabar kembali kebelakang
"wok sudah selesai tinggal menunggu dua hari lagi baru bisa air nya digunakan sekarang masih keruh "kata pak sabar
"berapa semua pak "kata uwok Dinar
"jadi sepuluh juta" kata pak sabar
"tak kurang lagi pak "kata uwok
"paling kurangnya tiga puluh ribu "kata pak
" sabar genapi saja Lima puluh ribu" kata uwok Dinar menarik satu lembar lima puluh dari ongkos gali sumur
lumayan buat beli ikan asin kata uwok
"kamu pulang dengan mobil Uda Zaky saja kalau ketemu uni Linda kasih kan padanya amplop ini kata pak sabar memberikan amplop berisi uang yang sudah dipersiapkan
kemudian pak sabar langsung pulang kerumah wati disungai limau
"kiri da" kata Joni ketika sudah sampai gang Harun bengkel pompa berkah abadi
"kunci tak kau bawa "kata Zaki mengambil kan tas berisi kunci kunci
"assalamualaikum uni Linda" kata Joni
"waalaikum salam"kata Linda
"pak guru menitipkan ini "kata Joni memberikan amplop yang diberikan pak sabar
"kemana guru mu pergi" kata Linda
"dia langsung pulang kesungai limau" kata Joni
"sudah aku duga pasti dia kesana" kata Linda
"sudah lama pak guru punya bini dua 'kata Joni
"setelah kami menikah Lima tahun" kata Linda
"kenapa kakak izin kan bahkan kata nya kakak yang menjodohkan dia dengan wati
"hubungan mereka sudah lama tercium olehku, ketika membaca wa yang dikirimkan sama wati "
"mereka awalnya saling curhat dan berubah jadi cinta dan apalagi aku sampai sekarang tak punya anak gurumu mengancam nikah lagi kalau selama dua tahun tak ada hasil
"ya sudah jadi curhat "kata Linda mengakhiri perbincangan ketika Dedi sudah datang
"aku balik dulu" kata Linda