Chereads / tiga serangkai / Chapter 17 - kerja

Chapter 17 - kerja

"aku ikut kek"kata Joni ketika badun mau kepasar raya untuk kerja lagi

"dirumah saja baru juga sampai kamu sudah ingin ikut kakek"kata badun setelah mereka makan siang .

" mau lihat tempat kerja kakek lagi pula aku bingung harus ngapain dirumah" kata Joni

" kerja kakek panas panasan tak baik buat kamu nanti kulit nya mulus bisa hitam "kata kek badun

"tak apa apa kek lagi pula aku sudah biasa panas panasan " kata Joni

kemudian joni mendorong bejak dan duduk dibelakang jok becak ontel kakek badun

" buat apa kakek dan nenek mati Matian kerja sudah saatnya pensiun" kata Joni

"laki-laki itu pemimpin rumah tangga walaupun istri penghasilan nya lebih banyak dari pada kita kewajiban suami menafkahi istri harus tetap dijalankan "kata kakek Badun

"Kakek tak niat buat tinggal dikampuang" kata Joni

"kami berdua tidak mau menyusahkan anak dan kemenakan selagi masih mampu aku akan terus berjuang sebenarnya

warisan nenek yang dipalak pisang masih ada tapi tak dibangun rumah karena kami tak punya keturunan "kata Badun

"zundai hidup sebatang kara , mau gak kekek mengangkat dia sebagai anak kasihan dia tak punya siapa siapa "kata joni

"kemana orang tuanya meninggal "kata kakek Badun

"seperti nya begitu "kata Joni

setelah melewati satu lampu merah persis pertigaan becak masuk pada sebuah ruko yang sibuk orang orang yang mengepakkan barang

"lama sekali babeh makan siang nya" kata koh Aseng pemilik toko

"sorry bos saya ada tamu dari kampung ini cucu saya joni" kata kakek Badun

kemudian joni bersalaman sama koh Aseng

buruan orang yang pesan dari tadi sudah nelpon dan ini alamatnya"kata koh Aseng

kemudian kakek Badun dibantu sama Joni menaikan pesanan Pelanggan sembako

"biar saya yang mengayuh becaknya, kakek tinggal ngasih tau kita belok kemana "kata Joni

begitulah seharian kakek Badun Joni mereka saling bahu membahu menyelesaikan

tugas mengantarkan pesanan pelanggan

sebagai hadiah sebelum pulang kita makan nasi goreng langganan kakek dulu"kata kakek Badrun masuk ke ruko dua lantai

"mas Reza nasi goreng seperti biasa tak pakai sambal dan acar"

"kamu pakai apa Joni "tanya kakek Badun

"saya lengkapi pedas dan pakai acar" kata joni

"gerah didalam "kata kakek Badun keluar duduk di bangku plastik yang langsung menghadap kejalan raya.

"sudah lama kakek langganan nasi goreng mas Reza" kata Joni menghampiri kakek Badun

"belum lama mas reza baru pindah sebelum nya bukan nasi goreng disini, setelah aku coba beli ternyata masakan nya enak jadi ketagihan "kata kekek Badrun

"serabi memang kesukaan nenek mu dari dulu kalau setiap habis gajian selalu aku belikan" kata kakek Badrun

setelah makan Keduanya nya pulang

sesampainya dirumah

"tinggal kalian berdua yang belum makan" kata nenek malah

"aku sudah kenyang nek"kata Joni

"kalian berdua sudah makan pantas santai santai saja tak seperti biasanya kalau pulang kerja langsung makan "kata malah

"seharusnya aku tadi bilang jangan ceritakan kita sudah makan diluar sampai dirumah tetap makan walaupun sedikit" kata kakek badun

"kakek sih tadi tak briefing aku "kata Joni

didalam kamar ita, zundai dan samsimar sudah tidur ayam sambil main HP

"kakak sudah mandi "kata Ita

"sebentar lagi lah mau ngadem dulu lagi pula kakek sedang mandi disumur "kata Joni

"ngapain saja kamu seharian tadi" kata Joni

" cuma duduk-duduk saja dan mutar mutar disini "kata Ita

"sabar saja mau ngapain lagi kita hanya tamu disini" kata joni

"etek malah perabotan kepakai ga saya mau dagang lontong sayur didepan "kata samsimar

"baru sehari kalian nganggur sudah pusing, tempat disini sempit paling kalau mau masak nya disebrang jalan diata tratoar" kata malah

"dikampuang kami biasa sibuk jadi jenuh kalau harus bengong seharian " kata samsimar

"kalau mau, bantu aku membuang benang dan memasang kancing dapat borongan pasang kancing dari konveksi dekat sini"kata malah

" tadinya aku mengerjakan orderan itu karena ada kalian aku tunda sejenak lumayan satu baju lima ratus rupiah "kata malah sambil mengajarkan apa yang harus dikerjakan ponakan dan cucunya itu

"ngomong ngomong zundai tak kau ajak bantu bantu " kata malah

" dia kesini malah merepotkan seperti orang lupa ingatan harus belajar lagi dari awal" kata ita

"kelas berapa zundai sekarang "kata malah

"ga tau sekolah apa tidak baca saja belum bisa "'kata Ita

"kasihan juga gadis itu zaman sudah canggih begini tak bisa tulis baca "kata malah

"ada apa gerangan dari tadi sayup-sayup kedengaran kalian ngomongin aku "Kata zundai

"nenek nanya kamu sekolah dimana "kata Ita

"saya belum pernah sekolah nek"kata zundai

"kamu tinggal Sama nenek nanti disekolahkan di SMP sebelum nya sekolah paket dulu biar bisa masuk sekolah negri" kata malah

"mau lah nenek saya ingin bisa baca tulis seperti kak Ita masak aku tanya terus setiap ada wa yang masuk" kata zundai

"kamu tak malu sudah patut SMA masih SMP "kata Ita

"gak lah masak malu lebih baik telat dari pada tidak sama sekali "kata zundai

kami siang tadi juga membahas tentang zundai siang tadi"kata kekek tiba-tiba datang menyela percakapan mereka

"jadi kakek juga Setuju zundai tinggal disini" kata malah

"zundai kalau memang tak punya siapa siapa boleh tinggal bersama kami ,kebetulan sampai sekarang tak punya keturunan" kata kakek Badun

"kamu mau tinggal bersama kita " bujuk malah memastikan jawaban zundai

"tak dijawab sekarang tak apa apa jangan buru buru,kamu timbang dulu baik buruknya kalau sudah mantap mau tinggal disini baru kamu kasih tau"kata kakek Badun

"buat perempuan silahkan tidur didalam kita yang laki laki ronda diluar"kata kakek Badrun sambil memasang terpal pada becaknya.

"mudah mudahan tak hujan malam ini "kata kakek Badrun beranjak tidur kedalam becaknya.

sedangkan Joni tidur diatas tumbukan kotak kecap yang disusun memanjang

ketika tidur pulas

" Jon bangun gerimis pindah kesini

" kata kakek Badrun menunjuk tidur disampingnya

" disini saja "kata Joni pindah kelapak kelapa parut

tak lama Joni terlelap

" dek bangun tidur didalam saja kelapa mau turun" kata Uda Samsudin.

"Uda tinggal sendirian disini "kata Joni

"istri dan anak saya tak betah tinggal disini" kata Uda Samsudin

benar saja baru hendak terlelap sudah ada suara berisik suara kelapa yang diturunkan

tak lama Uda Samsudin masuk kedalam kamar

"sorry kamu kebersikan ya' kata Uda Samsudin

"aku biasa tidur ditempat berisik"

"Uda tak tidur lagi"kata Joni

"malam aku tak sempat tidur paling siang itupun tak terlalu Lena"kata Uda Samsudin

"setiap malam kamar selalu kosong kalau dikontrakkan sempit tidurnya disini saja "kata Uda Samsudin yang keluar lagi ketika pelanggan nya sudah mulai datang

pagi sekitar jam delapan pagi

'Uda lihat anak saya tidak" kata samsimar pada Uda Samsudin

"ada lagi tidur didalam ,semalam hujan dia pindah lapak ,aku suruh masuk ketika kelapa mau turun" kata Samsudin

"terimakasih ya sudah memberikan tumpangan nginap untuk anak saya "kata samsimar

"Mak ngapain cari saya" kata Joni sambil mengucek matanya

" sarapan dulu, setelah itu susul kakek ketoko dari tadi dia cari kamu kemana mana tapi tak ketemu"

" kakekmu jam segini sudah berangkat kerja kau masih berleha leha kalah sama orang tua " kata Samsimar

"santai saja Mak tokonya tak jauh dari sini jalan kaki juga bisa"kata joni

dalam kontrakan

"pada kemana orang Mak "kata Joni mengambil lontong sayur yang dibikin sama Samsimar

"nenek, Ita dan zundai mau daftar sekolah paket biar bisa sekolah lagi "kata samsimar

"jadi juga zundai disekolah kan sama nenek"kata Joni

"biarkan lah zundai tinggal bersama nenek dan kakek dari pada dia dikampuang dilamar orang masa depan nya masih panjang" kata samsimar