Chereads / SUAMI PENGGANTI / Chapter 28 - PERCERAIAN

Chapter 28 - PERCERAIAN

Bahkan gosip Rania selingkuh sampai ke telinga kedua orang tua Rania.

Ibu Maya tidak tahan melihat gosip yang menimpa putrinya, ia tidak percaya jika anaknya selingkuh dan pelukan dengan Reyhan.

"Rania tidak mungkin ingkar janji dia bilang akan menjauhi Reyhan lalu mengapa video ini bisa tersebar seperti ini?" Ibu Maya panik langsung ke kantor mencari suaminya untuk memberitahu gosip yang menyebar.

Rania sendiri hanya bisa pasrah dengan keadaan dia siap dihujat oleh semua orang-orang.

"Kenapa kamu tega selingkuh Rania, Rafli itu kurang apa?" pekik Wulandari.

"Terserah kamu mau bilang apa Wulandari?" ujar Rania.

"Ternyata kamu tidak punya hati!" jerit Wulandari.

Rania berlari menuju ke belakang ia menutup telinganya, tidak mau mendengar apapun lagi tentang dirinya.

Sedangkan Rafli bingung, dia harus bagaimana? Namun dia tidak ingin orang yang ia sayang sedih terlebih Rania sudah difitnah, sampai akhirnya semua orang ramai-ramai menghujat.

"Ambil ini." Rafli memberikan tisu ke Rania.

"Kenapa kamu peduli sama aku?" ujar Rania bertanya pada laki-laki dihadapannya yang selalu ada untuknya.

"Rania kenapa kamu gak bicara yang jujur? Aku percaya jika istriku tidak mungkin selingkuh," ujar Rafli.

Rania tersenyum, "Istri, kamu masih nganggep aku sebagai istri? Bukannya kita hanya menikah kontrak, lebih baik cara ini dijadikan sebagai peluang bagi kita untuk berpisah."

"Tapi, belum tiga bulan, Rania." Rafli sangat hancur jika Rania minta pisah sekarang juga.

"Apa bedanya sekarang atau menunggu tiga bulan? Toh, kita akan bercerai."

"Kamu serius mau pisah sama aku?"

Rafli tidak percaya jika Rania benar-benar minta pisah. Namun dia tidak mau jika pisah dengan cara begini, kasihan Rania dicap selingkuh padahal dia tidak pernah melakukan hal itu.

Kanaya mendekati mereka berdua lalu menyapa dengan sedih.

"Rania kamu kalau tidak selingkuh dengan Reyhan kenapa harus cerai dengan Rafli? Aku pikir kalian saling sayang," kata Kanaya.

"Aku dan Rafli memang harus pisah, Kanaya. Kita memang saling sayang tapi hanya sebatas sahabat tidak lebih." Rania berkata demikian dan Rafli masih menyimpan rapat-rapat perasaannya.

"Kalian benar tidak saling cinta? Namun aku merasa jika kalian pasangan serasi yang saling sayang dan tak terpisahkan," tutur Kanaya lembut.

"Sayangnya penilaian kamu salah, aku dan Rafli tidak bisa jadi pasangan. Mungkin gosip ini bisa menjadi alasan bagiku dan Rafli untuk bercerai." Rania menjelaskan demikian, Rafli ingin menangis tapi ia menahan perasaan sedihnya, sebab malu jika harus menangis dihadapan dua wanita.

"Baiklah, terserah kamu Rania. Kita kembali kerja, yuk! Nanti Pak Hendra bisa marah sama kita," ujar Kanaya mengajak Rania bekerja lagi. Begitu juga Rafli mengekor di belakang mengikuti dua wanita cantik di hadapannya.

Sementar Ibu Maya ia sudah berada di kantor suaminya.

Langkah kakinya terburu-buru berjalan setengah lari, menuju ruangan suami segera mengetuk pintu dan mengucapkan salam sebelum ia masuk.

"Maya, ada apa kamu kesini?" Suaminya terkejut melihat wajah panik di wajah sang istri seperti ada masalah yang menumpuk setinggi gunung.

"Mas coba lihat ini!" Ibu Maya menunjukkan video Rania sedang pelukan dengan Reyhan viral di sosial media. Air matanya tak tertahankan lagi, ia pun menangis sebab kecewa dan malu.

"Apa ini? Mana mungkin anak kita selingkuh dengan Reyhan mantannya laki-laki pengecut itu."

Ayah Rania lututnya lemas ia duduk sambil memegang kepalanya yang pusing seketika. Namun hati nurani tidak percaya dengan video tersebut.

"Apa video ini asli? Jika asli Rania benar-benar membuat malu keluarga kita, kita sebagai orang tua gagal mendidik anak," kata Ibu Maya.

Kedua lutut Ibu Maya terasa lemas sehingga dia duduk bersimpuh di lantai.

Air matanya tumpah ke pipi merahnya, hatinya seperti teriris-iris sebelah pisau tajam, rasanya sakit.

"Ayah, tidak tahu jika itu videonya asli maupun palsu," katanya menunduk lesu.

"Kita harus apa menghadapi cibiran semua tetangga nanti?"

Ibu Maya sulit membayangkan dengan apa yang akan terjadi.

Sedangkan Lifia Ayasha yang barusan pulang dari luar negeri mendapat gosip panas tentang Rania dirinya justru sangat senang dan bersemangat mendekati Rafli nantinya jika sudah sampai rumah.

"Rania selingkuh sama Reyhan bagus artinya dia akan bercerai dengan Rafli, aku senang akhirnya kebahagiaan Rania hancur lebur, biar tahu rasa!"

***

Malam hari Rania disidang oleh ayah dan ibunya, ada Lifia yang sudah pulang dan nenek yang sudah tuli ikut menyimak meskipun dia tidak paham dengan apa yang terjadi.

"Rania apa video ini asli?" tanya ayahnya.

"Iya," jawab Rania menunduk.

Prak ….

Suara tamparan mendarat di pipi Rania. Jantung Rafli sakit melihat itu, tapi dia tidak bisa berbuat apapun.

"Kamu bilang sama Ibumu ini, janji akan menjauhi Reyhan kan Rania? Lalu kenapa kalian bisa pelukan?" Ibu Maya sangat marah dan kecewa pada Rania.

Rania hanya bisa menunduk.

"Jawab Rania!" pekik ayah.

"Aku harus jawab apa ayah? Rania tidak sengaja melakukan itu," sahutnya pelan.

Ayah dan ibunya Rania tidak suka dengan sikap Rania yang berani berpelukan dengan laki-laki lain selain suaminya.

"Rafli, maaf kan kami sudah gagal jadi orang tua," kata Ibu Maya minta maaf pada menantunya.

"Rania tidak salah, aku yakin itu," ujar Rafli berusaha membela Rania.

"Tidak Rafli aku salah, aku memang selingkuh dengan Reyhan sebab aku masih mencintai dia," gumam Rania yang membuat dia ditampar oleh ibunya.

Rafli tidak kuat melihat itu, "Kenapa kamu mengaku salah jika tidak salah?"

"Aku memang salah, Rafli! Lebih baik kamu ceraikan saja aku!" pekik Rania.

"Apa jika kita pisah maka kamu akan bahagia Rania?" tanya Rafli didepan semua orang. Sisi jahat hati Lifia berdoa agar Rania dan Rafli berpisah.

"Iya, aku akan bahagia jika pisah sama kamu, Rafli!" perkataan Rania membuat ayah dan ibunya kaget setengah mati mereka tidak percaya jika putrinya bisa berkata sejahat itu kepada Rafli pemuda yang baik hati dan sopan.

"Baik Rania, mulai malam ini kamu bukan istriku lagi." Rafli menjatuhkan talak pertamanya, Lifia sangat senang.

Ibu Maya menangis ia memekik putrinya, "Rania kamu kenapa bicara begitu? Kasihan Rafli, tapi asal kamu tahu sekalipun kamu resmi jadi janda, kami selaku orang tua kamu tidak akan pernah setuju jika kamu menikah dengan Reyhan, hari ini, besok dan selamanya."

"Rania tahu kalian tidak akan setuju jika cintaku dengan Reyhan bersatu, tapi untuk terus bersama Rafli aku juga tidak bisa, jadi maafkan segala kesalahan Rania."

Rania berlari menuju kamarnya, ia melihat wajah sedih Rafli menjadi bimbang. Menurut Rania seharusnya Rafli bahagia ketika terbebas dari hubungan palsu.

"Rafli selamat, ya." Rania menyodorkan tangannya.

"Untuk apa?" Rafli menepis tangan Rania dengan lembut ia tak mau berjabat tangan.

"Selamat sebab kamu sudah bebas dari ikatan palsu, semoga setelah ini kamu bisa hidup dengan bahagia," ucap Rania.

"Semoga kamu juga bahagia," kata Rafli menarik selimut dia ingin tidur lebih awal dan melupakan semua masalah hidupnya yang rumit.