Chereads / Ketika Dia Pergi / Chapter 172 - Pelarian 3

Chapter 172 - Pelarian 3

"Lo gila, Mbak!" omel Pendi memaki saat Maya berhasil duduk di bangku kemudi. "Awas!!"

Turunan curam menyambut mereka sehingga Pendi merasa mobil itu nyaris terbang. Wajah pemuda itu pucat pasi. Andai terjadi apa-apa dengan mobil ini, dia bisa jual ginjal untuk mengganti biaya perbaikan. Belum lagi dia akan dipecat dari pekerjaannya karena melanggar peraturan hotel, untuk tidak menyerahkan kemudi mobil pada penumpang.

"Netralkan giginya, Mbak. Rem sedikit biar nggak terlalu kencang!" teriak Pendi dengan wajah ngeri, sementara mobil itu melaju di jalan dengan kecepatan tinggi.

Maya, perempuan cantik berambut panjang itu malah mengangkat tangannya sambil berteriak, "Whoooo hoooo!!!"

Maya tertawa lebar. Memacu adrenalin adalah satu hal yang sangat disukainya sejak dulu. Alih-alih mengerem, Maya malah menginjak gas. Pendy berteriak panik, sementara Maya tertawa terbahak-bahak.

"Gila! Mbak gila, ya?!" teriak Pendi dengan wajah ngeri. "Pelankan mobilnya, please!!!"

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS