"Kabarnya remaja laki-laki yang dipukul sampai babak belur itu adalah pacarnya sang putri direktur."
Sopir taxi yang ditumpangi Maya semakin semangat bergosip, karena mendapat respon dari penumpangnya itu.
"Hah? Masa sih? Emily Zillian punya pacar?" tanya Maya tidak yakin.
Sosok Emily yang kurus dan pendiam melintas di depan matanya. Gadis itu sama sekali bukan tipe gadis seksi ala anggota cheers leader yang menjadi rebutan cowok-cowok di sekolah. Gadis itu canggung, bahkan terkadang kelihatan minder dan tidak percaya diri. Selain itu mulutnya tajam, dan terkadang suka membangkang.
"Iya, pemuda yang dipukuli itu adalah pacarnya Emily Zillian. Kata orang sih. Saya kan nggak kenal mereka, karena mereka nggak pernah menumpang taksi saya," sopir taxi berusia awal tiga puluhan terkekeh.
"Huh, penasaran! Siapa nama pemuda itu?" tanya Maya nggak sabaran.
"Ray. Kalau nggak salah namanya Ray."
Darrrr!!!!