"Kita tidak mungkin memanjat keluar dalam kondisi hujan dan tanah yang licin. Mana tadi jurang nya lumayan sempit tanpa ada tanaman merambat untuk dijadikan pegangan," keluh Chris dengan wajah murung. Di dekapnya kepala anjing kecil itu ke dadanya yang telanjang, mencoba mencari ketenangan pada tubuh Fullo alias Buddy yang hangat.
"Namun kita tak mungkin bertahan lama disini. Kita sama sekali tidak punya makanan lagi."
Mendengar kata makanan, anjing kecil itu mengangkat kepalanya dan menggonggong pelan. "Guk!"
Chris tertawa. "Kamu pasti membayangkan biskuit anjing dan tulang mainan milikmu, kan?" goda Chris sambil menggaruk kuping anjing itu. "Aku juga kepingin sekali makan permen atau roti bakar buatan Kak Ray."
Fullo mendengking pelan dan menyurukkan kepalanya ke dada Chris. Mata anjing itu perlahan mulai terpejam.
"Dasar tukang tidur," gerutu Chris sambil mendorong sedikit kepala Fullo, "Panas tahu, kamu tempelin kayak gini!"