"Kamu tunggu di sini ya? biar om yang mencari informasi," kata Dokter Rio sambil bergegas meninggalkan Emily di ruang tunggu rumah sakit. Emily hanya mengangguk dan menghempaskan pinggulnya di kursi dari logam itu. Tubuh Emily terasa sangat lelah dan butuh istirahat, namun otaknya terus berpikir dan berputar.
'Apa yang menyebabkan terjadinya kebakaran di perumahan karyawan? Apa itu murni kecelakaan atau sesuatu yang disengaja? Tapi jika ini adalah perbuatan musuhnya Papa, mengapa mereka membakar perumahan karyawan? Kalau ini adalah ulah pesaing yang sakit hati, bukankah seharusnya mereka membakar gedung perusahaan?
Banyak sekali pertanyaan yang bersileweran di benak Emily. Otaknya terasa penuh sehingga terasa hendak meledak.
Kedutan di pelipisnya membuat Emily meringis dan menghela nafas panjang. Untunglah tidak lama kemudian Dokter Rio kembali.
"Bagaimana, Om?" Emily saat Dokter Rio duduk di sebelahnya. "Ada kabar tentang Bu Ema?"