Emily terperanjat kaget saat mendengar kata-kata yang diucapkan oleh Rani, adik perempuan Riana.
"Kak Emily bisa tolong telepon Ayah? Bilang padanya kalau Ibu sudah berpulang."
"Apa maksudmu? Nggak boleh berkata seperti itu, Ran! Kasihan Omar masih kecil," tegur Emily sambil melihat ke arah Omar yang sedang membelai kucingnya.
Anak lelaki itu terlihat kurus dan rapuh. Tangannya bergerak secara teratur membelai kepala si Kucing, sementara tatapan matanya menerawang jauh.
"Maafkan aku nggak bisa menarik ibu, Kak," kata si kecil Omar dengan nada lirih. "Ibu tiba-tiba pingsan dan aku nggak sanggup untuk menariknya keluar."
Rani refleks memeluk tubuh adiknya dan menangis. "Kamu nggak salah, Dek. Yang salah kakak dan Bang Farel. Harusnya kami nggak membiarkan Ibu kembali ke dalam untuk mengambil uang dan barang-barang berharga milik kita."