Bu Narti akhirnya menghembuskan nafas lega saat Bripda Iqbal menurunkannya di depan rumah Pak Johan.
"Nanti Bu Narti telpon ya kalau ada apa-apa atau butuh sesuatu, kata Emily sebelum meninggalkan Bu Narti. Bu Narti mengangguk dan melambaikan tangannya. Lalu melangkah mengetuk pintu rumah Pak Johan.
Saat itu Pak Johan masih berada di Kota Provinsi mendampinginya anak-anak sekaligus menemani Pak Yadi mengurus klaim asuransi mobil Pak Hamdan. Jadi di rumah hanya ada ibunya Enji, kakak perempuan Enji yang bernama Elsa, asisten rumah tangga mereka yang bernama Gendis, dan Pak Ton, suami Bu Narti. Sesaat Bu Narti berdiri di depan pintu, sebelum mengetuknya. Pintu itu langsung terbuka, tampak Gendis berdiri di depan pintu sambil mendorong kursi roda Pak Ton.
Senyum Bu Narti langsung terkembang dan menghambur memeluk suaminya itu. Gendis yang merupakan ponakan dari Pak Ton hanya tersenyum melihat tingkah Paman dan Bibinya itu.
"Udah kangen banget ya, Bi?" selorohnya sambil tertawa.