Ketika Maya terbangun pagi itu, pintu kamarnya ternyata sudah terbuka. Ternyata matahari sudah bersinar terang, dan dari arah dapur terdengar suara kesibukan. Maya mengenakan sandal yang terletak di depan pintu dan memakainya. Sandal itu adalah sandal rumahan, dengan bulu-bulu sintetis menghiasinya. Sepertinya sandal itu adalah sandal bekas seorang wanita yang juga pernah tinggal di rumah ini. Entah mengapa kenyataan itu membuat perasaan Maya sedikit merasa terganggu.
"Ternyata si Pitung ini seorang buaya juga," gumam Maya pada dirinya sendiri. Karena selain sandal, di kamar Maya juga menemukan beberapa pakaian wanita di dalam lemari. Salah satunya adalah sweater yang sedang dia kenakan sekarang. "Ternyata aku bukan satu-satunya wanita yang pernah dia bawa ke rumah ini."