"Apa ya isi tabung ini?" gumam Emily sambil mengguncang isinya.
Terdengar gemeretuk lirih di dalam sana. Seperti suara kertas atau dokumen. Emily mendekatkan tabung itu dan menajamkan telinganya. Tutup tabung itu disegel dengan semacam gembok kecil. Namun kunci gembok itu entah di mana. Mungkin ada di dalam kotak perhiasan, bercampur dengan perhiasan-perhiasan milik Nenek atau Mama.
Dokter Feni mengetuk pintu, dan kembali masuk bersama dengan asistennya, yaitu perawat yang tadi mendorong kursi roda yang diduduki oleh Tania. Sekarang kursi roda itu kosong.
"Ibumu sudah menunggu di depan. Sekarang sudah lewat jam satu siang. Sebentar lagi pesawat Dokter Rio akan mendarat. Apa kamu sudah selesai mengecek dan membereskan barang-barang?" tanya Dokter Feni.
Emily mengangguk. "Tapi saya butuh memindahkan barang-barang Mama yang ada di brankas ini ke koper."
Dokter Feni memberi isyarat pada asistennya untuk mengambil koper milik Tania yang ada di sudut kamar.