Emily mengikuti dokter Feni melewati sebuah lorong menuju kamar dimana Tania selama ini dirawat. Klinik itu terlihat mirip sebuah asrama, atau sebuah penginapan Bed and Breakfast dengan lorong-lorong memanjang bagaikan sebuah labirin.
"Kami memang menghindari bangunan bertingkat, untuk mengantisipasi ada jendela atau roof top," kata Dokter Feni menjelaskan ketika Emily mengatakan pendapatnya tentang lay out bangunan itu. "Bangunan disini semuanya satu lantai, tanpa teralis besi seperti di tempat lain. Kami berusaha membuat pasien senyaman mungkin tanpa merasa dipenjara."
Emily membelalakkan matanya. "Bunuh diri? Apa sering ditemukan kasus bunuh diri disini?"