Bu Narti mulai berkeringat dingin saat melihat dua orang preman yang tadi menginterogasinya di halaman rumah sakit memasuki toko ponsel itu. Buru-buru Bu Narti mengenakan masker dan menundukkan kepala saat dua orang itu lewat di sebelahnya, menuju meja konter. Penjaga toko masih ada dibelakang sedang menginstal aplikasi di ponsel yang baru dibeli Bu Narti. Sehingga kedua orang itu berdiri menunggu sambil mengobrol. Untung saja mereka tidak menoleh ke arah Bu Narti yang duduk di bangku di dekat dinding, gelisah dan ketakutan.
"Apes banget gue, kok bisa ponsel gue dicopet orang," keluh salah seorang preman itu sambil menggerutu.
"Ya salah lo sendiri, jadi orang kok nyantai banget naruh ponsel sembarangan. Disini mah sarangnya copet, maklum kota besar. Namanya juga Kota Provinsi, jangan samakan kayak Alpan," komentar temannya.
"Kalau gini sih tekor gue, John. Kerja bukannya dapat duit malah keluar duit."