Hendro dan Urip, dua orang lelaki yang menculik Riana memasuki mobil setelah berhenti sejenak di warung kopi di pinggir jalan. Keduanya tampak terburu-buru, karena baru saja mendapatkan instruksi baru dari bosnya.
"Pokoknya aku mau mendapatkan bayaran yang besar untuk anak ini," Urip memasang wajah sambil bersungut-sungut. "Setelah itu aku mau pulang ke Jawa. Cukup sekali ini aku terlibat dalam hal-hal kotor. Aku mencari uang untuk biaya pengobatan ayahku yang sakit kanker, tapi malah terjebak dalam penculikan anak. Takutnya malah uangnya tidak berkah"
Mendengar kata-kata Urip Hendra tertawa ngakak. "Rip..Rip, Jadi ceritanya kamu itu preman insaf? Kayak judul sinetron aja."
"Memangnya kamu nggak kepengen apa hidup lebih tenang? Daripada terus-terusan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang tidak halal?"