Kini, di saat Julio sedang sibuk membersihkan tubuhnya, Yola terbangun dari tidurnya dan langsung sadar dengan apa yang terjadi kepadanya. awalnya Yola tidak sadar dengan apa yang terjadi kepadanya.
"Duh, tubuhku rasanya sakit sekali. Aku ada di mana ini?" Yola memegang kepalanya, karena memang kepalanya masih terasa pusing. Di saat Yola hendak bangkit dari duduknya, Ia langsung teringat dan juga sadar. Bahwa tadi malam ia merasa sangat pusing dan juga tiba-tiba kehilangan kesadaran dan di saat ia ingin bergerak, rasanya sangat sakit di bagian area vitalnya. Tentu saja Yola langsung melihatnya, saat melihat tubuhnya yang tidak memakai sehelai benang pun. Yola tentu langsung terkejut dan langsung membulatkan matanya, namun tiba-tiba ia merasa bahwa mungkin yang sudah mengambil kesuciannya itu adalah Leo dan mungkin saja saat ini dia sedang ada di kamar mandi ataupun udah pergi dari hotel. Karena memang semalam ia dan juga Leo berjanji bertemu di restoran yang ada di hotel itu.
"Semoga yang aku pikirkan benar adanya dan semoga Leo yang sudah mengambil kesucian ku. Mungkin saja saat ini ia sedang pergi terlebih dahulu dan meninggalkanku. Mungkin ada urusan penting yang tidak bisa ditinggalkan." Yola tersenyum dan langsung memungut pakaian nya, namun karena pakaiannya sudah rusak, dan di sana ada kemeja yang tergeletak begitu saja, Akhirnya Yola memakai kemeja itu untuk menutupi tubuhnya. Meskipun rasanya sangat perih, tapi Yola terus menahannya.
Memang, Yola sudah berniat ingin menyerahkan kesuciannya, kepada lelaki yang selama lima tahun ini bersamanya. Mungkin terdengar sangat naif, tapi saat ini Yola sedang di butakan oleh perayaannya.
Dan Leo pernah berbicara kepada Yola. Bahwa Leo akan menikahi Yola jika Yola menyerahkan kehormatannya, dan malam tadi Yola sudah berniat untuk menyerahkannya.
Yola membuka pintu kamar hotel itu, namun betapa terkejutnya ia di saat melihat di depannya saat ini ada Leo dan adiknya Siska.
Yola tentu langsung tersenyum dan langsung menggapai tangan Leo. Namun tiba-tiba Leo malah menepis tangan Yola dengan kasar dan Hal itu membuat Yola kebingungan dan sangat kebetulan sekali, di saat Leo dan juga siska ada di depan kamarnya Yola. Bobby ternyata tidak ada di sana, karena Ia sedang mengurus para wanita yang tadi ingin menerobos masuk ke dalam kamar tersebut.
"Sayang kok kamu ada di luar? Apakah kamu sudah selesai membereskan masalah dan juga keperluan kamu? Aku kira tadi kamu nggak bakal kembali lagi. Makanya aku langsung keluar dari kamar." Yola berbicara dengan sangat lembut, namun Leo malah menatap Yola dengan tatapan benci, begitupun dengan Siska. Siska menatap Yola dari atas hingga bawah.
"Jadi kamu semalam tidak pulang dan tidak menemuiku, karena kamu sudah janjian bersama orang lain di kamar ini! Kamu tuh harusnya mikir Ya! Aku semalaman nggak tidur mikirin kamu dan khawatirin kamu, karena kamu tiba-tiba ngilang begitu saja. Tapi ternyata kamu malah menghabiskan waktumu dengan laki-laki lain, kamu itu sudah seperti wanita malam saja. Aku jijik melihatmu saat ini!" ucap Leo dan tentu saja Yola yang Mendengar hal itu langsung mengurutkan keningnya dan tidak paham dengan apa yang diucapkan oleh Leo. Bukankah laki-laki yang tidur bersamanya tadi malam adalah Leo? Lalu kenapa Leo malah berbicara seperti itu.
"Ada apa? Kenapa kamu malah berbicara seperti itu? Bukankah semalam yang tidur bersamaku itu adalah kamu? Lalu jika bukan kamu siapa lagi?" wajah Yola sudah terlihat sangat memerah. Karena ia merasa bingung dan juga takut jika Leo akan marah dan juga meninggalkannya.
"Kakak. Jadi selama ini Kakak itu bekerja sebagai wanita malam, jadi selama ini Kakak membiayai aku dengan uang haram? Begitu teganya Kakak melakukan itu. Aku tidak menyangka Kakak bisa melakukan itu kepadaku dan kakak Begitu teganya menghianati kepercayaan ka Leo." Siska menangis di hadapan Yola dan juga Leo.
"Tidak. Kakak tidak bekerja sebagai wanita malam. Bukankah semalam itu adalah kamu Leo? Lalu kenapa kamu malah manuduhku seperti itu?"
Yola hendak menggapai tangan Leo kembali, namun dengan cepat Leo langsung menepisnya dan bahkan mendorong tubuh Yola hingga membuat Yola mundur beberapa langkah. Hampir terjatuh dan untungnya di belakang Yola saat ini sudah ada Julio yang sudah menahan tubuh wanita cantik itu. Julio menatap Leo dan juga Siska dengan tatapan tajam. Yola tentu saja langsung bangkit dan melihat ke arah orang yang sudah menahannya dan betapa terkejutnya saat ia melihat orang yang ada di belakangnya, ternyata benar saja semalam yang tidur bersamanya bukanlah kekasihnya, tapi orang lain.
"Oh, pantes aja kamu berani menghianatiku, karena selingkuhan kamu saat ini begitu tampan dan juga begitu gagah, sehingga kamu rela menyakiti hubungan kita yang sudah lama kita jalani seperti ini. Aku harap hubungan kita sudah cukup sampai disini! Aku harap kamu tidak menemuiku lagi!" ucap Leo dan tentu saja Siska langsung mengeluarkan dramanya kembali.
"Aku tidak mau memiliki Kakak sepertimu. Lebih baik kamu jangan pulang ke rumah dan semua barang-barangnya akan aku keluarkan dari dalam rumah. Kamu tinggal mengambilnya saja, kamu adalah wanita menjijikan yang pernah aku temui selama ini." Setelah mengatakan itu, Leo dan juga Siska langsung pergi dari sana. Tapi sepanjang perjalanan, Siska terus berpikir bahwa kenapa bukan dia yang tidur dengan laki-laki yang saat ini bersama dengan kakaknya. Jujur saja laki-laki yang bersama dengan kakaknya itu sangat tampan dan juga gagah dan terlihat dari Penampilannya, bahwa laki-laki itu sangatlah kaya.
"Bukannya kamu bilang semalam laki-laki yang tidur bersama dengan Kak Yola ada laki-laki hidung belang dan juga jelek? Lalu kenapa saat ini yang ada bersama dengan Kak Yola itu laki-laki tampan dan juga gagah? Apakah kamu lupa ataupun salah kamar?" Siska menatap Leo dengan tatapan sebal.
Yola yang melihat Leo dan juga Siska pergi dari sana, tentu saja langsung ingin mengejar adik dan juga kekasihnya. Ia harus memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada mereka dan juga ia tidak mau jika sampai hubungannya yang selama ini ia jalani dan juga dijaga putus begitu saja. Karena kesalahpahaman yang ada.
Namun di saat Yola hendak pergi dari sana, tiba-tiba tangannya digenggam oleh orang yang ada di belakangnya. Hal itu membuat Yola menghentikan langkahnya dan menatap orang tersebut dengan tatapan tajam.
Saat ini yang dipikirkan oleh Yola adalah mengejar adik dan juga kekasihnya. Ia tidak mau jika masalahnya semakin rumit, ia sangat menyayangi kekasihnya dan juga adiknya.
"Kamu mau ke mana? Kenapa kamu malah pergi meninggalkan aku seperti ini? Bukankah kita belum saling mengenal?" Julio menatap Yolla yang sedang menggunakan kemeja miliknya itu dengan tatapan memuja.