"Zel, ayo berangkat!" teriak Lexis mengetuk pintu kamar Zeline.
"Sabar, kamu nih buru-buru banget sih." Zeline membuka pintu kamarnya dan langsung mengomeli Lexis.
"Kamu sih, kamu yang ngajakin tapi malah kamu yang lama." Lexis balik mengomeli sahabatnya itu, dengan bibir yang di buat manyun.
"Ngomel terus, kalau mau belanja pasti gercep banget. Tuan Alvaro juga belum manggil kan," sahut Zeline tidak terima.
"Ya gak ada urusannya sama itu, aku cuma gak enak kalau mereka nunggu. Lagian emang tadi disebutin kita akan di panggil, kan janjinya jam duaan doang." Lexis terus membela diri tak ingin di salahkan.
"Iya-iya, ya sudah ayo pergi!" ajak Zeline enggan berdebat lagi dengan Lexis.
Mereka pun pergi meninggalkan kamar, saat hendak keluar melewati sebuah lorong yang memang mengarah ke kamar mereka. Ternyata Rafael juga hendak ke sana, dia sepertinya hendak menuju ke kamar mereka tadi.