Setelahnya Bibinya keluar, Zeline melamun di sisi tempat tidur. Dia masih memikirkan bagaimana caranya untuk dia menyelidiki tentang kematian orang tuanya. Dan apa peran Alvaro di dalamnya, dia harus mendapatkan kotak yang Bibinya sebutkan tadi.
"Aku harus mencari tau, sampai aku menemukan jawaban yang pasti. Aku akan mengikuti saja apa yang pernah terjadi di masalalu, hanya saja kali ini aku harus hati-hati dan sambil menyelidiki tuan Alvaro. Mana ponselku, aku harus mengirim pesan pada Rafael dan Lexis." Zeline bicara sendiri, lalu mencari ponselnya.
Setelah mendapatkan ponselnya, Zeline langsung mengirim pesan pada dua orang itu. Zeline meminta Rafael untuk menjemputnya besok pukul sepuluh pagi, karena dia menerima tawaran tuan Alvaro. Dia juga meminta Lexis bersiap, Zeline sengaja mengajak Lexis agar kelak bisa membantunya. Tak lama ponsel Zeline berdering ternyata Lexis yang menelponnya, dia pun langsung mengangkatnya.
"Ya Lex," ucap Zeline.