"Lalu jika kakak kenapa-napa juga bagaimana, bukankah sebaiknya kak Lexis selamatkan apa yang sedang kakak dan kak Zel kerjakan. Karena untuk menyelamatkannya saat ini pun pasti percuma, yang ada kakak yang akan celaka. Aku yakin kak Zeline juga tidak mau itu terjadi," ucap Dante menenangkan.
"Tapi jika tidak di selamatkan, maka kita akan kehilangan dia. Dan apa yang kami perjuangkan juga akan sia-sia, aku tetap harus menyelamatkannya." Lexis kekeuh tetap ingin menolong Zeline, sampai akhirnya terdengar suara ibu Lexis.
"Lexis, kamu mau ke mana Nak?" tanya perempuan paruh baya itu.
"Lihat kak, ibu kakak bagaimana nasibnya kalau sampai kakak kenapa-napa. Ayolah kita realistis saja, belum tentu juga itu kak Zeline. Jadi sebaiknya kakak, pergi ke perusahaan dan amankan apa yang bisa di amankan. Biar aku dan yang lain yang memeriksa, aku akan kabari kak Lexis siapa yang di hukum. Setelah itu Kakak sembunyi," tutur Dante mencoba tenang meski saat ini hatinya tidak tenang.