Zeline terduduk, keringat mengucur deras dari pelipis dengan napas yang memburu. Kejadian terakhir saat dia akan tewas masuk ke dalam mimpinya, tiba-tiba dia ingat ucapan sang bibi saat itu tentang Alvaro. Zeline mengusap wajahnya, mengatur napasnya yang memburu.
"Apa maksud ucapan bibi, kenapa bisa tuan Alvaro yang menjadi penyebab kematian kedua orang tuaku. Apa dia yang membunuhnya? Tapi itu tidak mungkin, kalau ya kenapa saat itu bibi membiarkanku tetap bekerja. Apa itu hanya alasan bibi saja, untuk menyelamatkanku? Aku harus tanya pada bibi," ucap Zeline seraya menyingkap selimutnya dan turun dari tempat tidur.
Zeline bergegas keluar dari kamarnya, untuk mencari keberadaan bibinya. Dia menuju dapur karena mencium aroma masakan, dia pun langsung mendekati bibinya yang sedang berdiri dan sibuk dengan masakannya.
"Bi, Zel mau ngomong sebentar." Zeline langsung mengutarakan maksudnya datang ke tempat itu.