Baru saja beberapa menit mengirimkan pesan. Ponsel Jane kembali berbunyi. Kali ini memang Jade yang menghubunginya.
"Halo Jade!" ucap Jane menjawab panggilan saudara kembarnya.
["Kau berkata tidak tahan tadi. Ayolah Jane, sudah kukatakan untuk kembali. Papa tidak benar-benar membencimu."]
Jane menghela napasnya. Bukan perkara James yang membuatnya ragu. Tapi ketulusan Nakula tadi yang sangat dia pikirkan.
"Bukan perihal Papa, Jade. Tapi aku memang sibuk sekali untuk pekerjaan. Jadi berikan waktu yang banyak untuk bisa menyelesaikan segera."
Dalam negara yang lain. Jade terdengar gusar. Seperti sangat lelah untuk meminta Jane kembali. Seperti berbicara pada angin saja. Tidak sampai karena banyak bercecer.
["Benar karena pekerjaan, bukan urusan lain seperti Papa James misalnya?"] tanya Jade yang masih saja meragukan perkataan Jane.