"Kau sudah siap? Cantik sekali sih."
Nakula sengaja mengajak Jane keluar makan malam. Tapi ekspetasinya, justru dibayar Jane dengan sosok yang luar biasa di depannya. Jane tampil memukau dengan gaun hitam selutut, dengan tali di depan dada.
"Memang aku cantik sejak lahir, Nakula. Kau baru sadar?" ucap Jane yang sedang percaya diri disebut cantik.
"Ya kan kita tidak kenal dari kecil. Kalau aku jadi tetanggamu dulu, mungkin sudah minta dinikahkan dini."
Nakula menyusul langkah kaki Jane yang sudah lebih dulu melangkah. Dia pun tidak ragu menggenggam tangan perempuan itu.
Awalnya Jane cukup terkejut dengan aksi Nakula. Tapi lama-lama dia menikmati juga genggaman tangannya.
"Pak Anta tidak diajak, Nakula?" tanya Jane.
Mereka langsung menuju ke lobi. Tidak ada keberadaan Anta di sana.
"Tidak. Aku mau pacaran sama kau."
Nakula mengedipkan matanya jahil. Terasa sekali menggoda Jane.