"Damir, kau akan ke mana? Buru-buru sekali."
Ucapan Jane bahkan tidak digubris oleh Damir. Pria itu terus berjalan dengan cepat. Tidak menoleh ke sembarang arah.
"Dasar anak muda."
Jane mengeluhkan hal yang tidak bisa dilakukan Damir. Tapi kali ini dia membiarkan. Tujuannya memang ke ruangan Nakula. Sudah tentu akan bertemu dengan suaminya.
"Hai."
Jane sangat cemberut. Bisa diketahui dengan mudah oleh Nakula.
"Kau kenapa Sayang?" tanya Nakula yang belum tahu jika ini karena Damir.
"Aku sebal saja. Masa Damir mengacuhkan aku," ujar Jane yang sudah bergelanjut manja di tubuh Nakula.
Duduknya sudah di paha Nakula. Ingin sekali bermanja-manja.
"Oh, pria itu ingin sekali ke Abrau Dursou."
"Hah, kau meminta dia ke sana lagi?" tanya Jane yang kali ini sambil mengecup bibir Nakula.
"Jane, aku harus menjawab pertanyaanmu dahulu, atau harus membalas kecupan mesra darimu?"
Jane terkekeh geli. Dia memang sengaja, lantaran ingin sekali menggoda Nakula.
"Mana saja."