Chereads / Reborn 2005 / Chapter 8 - Rumah

Chapter 8 - Rumah

Setelah berkendara motor kurang dari 10 menit pada akhirnya Jay dan juga Bapaknya memasuki gang tempat dirinya tinggal, gang tersebut memiliki ciri khas yang unik, memiliki nama gang bengkel dikarenakan terdapat bengkel di depan gangnya, sehingga kemudian orang-orang yang mengetahui gang tersebut memanggilnya dengan gang bengkel.

Masuk ke dalam gang, jalan semen yang sudah mengalami banyak kerusakan terlihat di depannya, maklum saja hal ini terjadi dikarenakan pada dasarnya jalan yang dilalui saat ini adalah jalan swadaya dari masyarakat, sehingga kemudian meski telah dilakukan perbaikan jalanan pada dasarnya dikarenakan kekurangan dana dan juga teknik yang kurang.

Sehingga Membuat jalan gangnya bisa dikatakan tidak mampu bertahan lama, meski begitu hal ini jauh lebih baik dibandingkan dengan tanah berlumpur yang masih terdapat banyak di daerahnya, warga yang tinggal di daerahnya saat ini bisa dikatakan cukup memiliki rasa gotong royong yang tinggi, warga-warga di sini mengetahui bahwa jalanan tersebut sudah rusak dan dengan inisiatif dari beberapa RT.

Maka kemudian dibuatlah rapat warga dan dari sana dibuat iuran dari setiap warga, hingga kemudian setelah dikumpulkan dananya cukup warga bersama-sama gotong royong untuk membangun jalan tersebut, jika para pria dan bapak-bapak sibuk membuat jalanan maka kemudian ibu-ibu bersama-sama memasak untuk menyiapkan makan siang lagi parah bapak-bapak yang bekerja.

Jay mengalami momen tersebut masih sangat ingat, bahwa kekeluargaan dari masyarakat yang ada meskipun mereka memiliki suku yang berbeda dan juga agama yang berbeda, namun pada dasarnya mereka saling bahu-membahu ketika ada gotong royong tersebut, berbeda kemudian ketika modernisasi tiba dan milenial datang perlahan namun pasti budaya tersebut tergerus, belum lagi karena para tetua yang ada di kampungnya ataupun di wilayahnya sudah meninggal satu persatu.

Sehingga kemudian ketika zaman berganti sosok penatua tersebut yang hilang belum bisa digantikan, belum lagi kemudian arus globalisasi yang begitu tinggi dan juga pergantian zaman yang begitu cepat sehingga pada dasarnya perlahan namun pasti membuat mereka menjadi lebih egois.

Dan dari sinilah kemudian, budaya gotong royong tersebut menjadi cukup jarang, namun dia juga masih mengingat bahwa 1 sampai 2 tahun kemudian tepatnya di tahun 2021-2022 terdapat lagi budaya gotong royong tersebut yang coba dibangkitkan oleh masyarakat di sekitarnya, dan dalam hal ini dia juga menyambut dengan baik.

Setelah melewati beberapa rumah tetangganya, kini sebuah rumah bercat biru dengan pagar yang juga dicat biru, nampak dari kejauhan Jay menatap rumah tersebut, jay merasakan perasaan nostalgia yang dalam, dia masih mengingat dengan jelas ini adalah bentuk rumahnya ketika keluarganya pindah ke rumah ini beberapa tahun kemudian.

Ya rumah ini bisa dikatakan adalah rumah baru dari keluarganya, Jay yang pindah ke rumah baru ini ketika dirinya kelas 4 SD, sehingga kemudian baru sekitar 3 tahun dia menempati rumah tersebut, turun dari motor dan membantu membuka pagar untuk membiarkan motor masuk, dia bisa melihat sebuah pohon buah paya yang memiliki ketinggian 2 M yang agak pendek untuk pohon paya nampak berbuah di pojok sebelah kanan halamannya.

Jika Jay ingat dengan jelas pohon tersebut akan tumbang ketika dia memasuki kelas 3, saat terjadi hujan badai yang deras di kotanya dan Jay yang saat itu bersama dengan keluarganya sedang menginap di rumah saudara, mendapati bahwa pohon tersebut telah tumbang ketika mereka kembali ke rumah.

Dia masih mengingat rasa buah pepaya dari pohon ini yang sangat manis, hampir ketika dirinya melihat bahwa pohon pepayanya akan berbuah dia dan keluarganya akan sangat senang, karena pada dasarnya buah yang matang tersebut pasti akan manis.

Mengucap salam dan membuka pintu masuk rumahnya, dan mendapati hanya ada Mbak Eka dan juga adiknya yang kecil yang menyambutnya ke dalam rumah, untuk sesaat Jay kemudian mengingat bahwa sang Ibu kemungkinan besar sudah berangkat lagi kerja, karena ibunya juga seorang karyawan di sebuah perusahaan swasta garmen yang berada di dekat rumahnya, pada dasarnya akan selalu pulang pada saat jam istirahat yaitu jam 12.00 untuk makan dan beristirahat sebentar di rumah.

Hingga kemudian saat waktu masuk sekitar jam 01.00, sang Ibu akan segera kembali berangkat ke pabriknya, dan melihat waktu menunjukkan setengah dua lewat maka sudah jelas bahwa sang Ibu sudah kembali ke pabriknya, dan hanya akan kembali di waktu pukul 06.00 sore atau 8 malam.

Keluarga Jay terdiri dari 5 orang, dengan bapak dan ibunya yang berusia 38 dan 35 tahun, ditambah dengan Jay yang berusia 14 tahun dan seorang adik perempuan yang berusia 8 tahun, ditambah dengan seorang pengasuh yang didatangkan dari kampung halamannya yang bernama Mbak Eka, seorang gadis lugu berusia 20 tahun.

Yang saat ini bertugas untuk menjaga adiknya, yang notabennya juga merupakan saudara sepupu dari Jay. Setelah menggoda sebentar adiknya yang segera bergegas menuju ke kamarnya untuk berganti baju dan mandi. Jika Jay dikembalikan pada waktu biasanya maka hal pertama yang dilakukan adalah berganti baju dan segera main.

Namun hal tersebut tentu saja berbeda ketika Jay, yang kini telah kembali dari masa depan ke masa lalunya, menyadari bahwa dirinya perlu mandi untuk menghilangkan kotoran yang ada di tubuhnya, belum lagi saat ini cuaca begitu panas sehingga pada dasarnya dia bisa dikatakan malas untuk pergi bermain keluar rumah.

Jadi kemudian pilihan yang dipilih adalah, segera mandi dan tidur siang hingga sore nanti, ketika selepas jam 04.00 sore dia akan bermain keluar rumah bersama dengan teman-teman di sekitar rumahnya, sedangkan untuk sang bapak setelah dirinya menjemput Jay, maka kemudian sang Bapak beristirahat sebentar sampai tak lama sekitar pukul 02.30 Sang Bapak akan berangkat menuju ke pabrik nya.

Yang berada cukup jauh dari rumahnya, jika menggunakan motor dibutuhkan waktu hampir satu jam perjalanan menuju ke arah pabrik tempat Sang Bapak bekerja, dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti keterlambatan datang ke pabrik, Sang Bapak biasanya berangkat lebih awal itu sekitar pukul setengah tiga, sehingga ketika jam masuk kerja pukul 04.00 sore maka Sang Bapak tidak akan terasa terburu-buru ketika berangkat.

Karena pabrik bapaknya terletak di kawasan industri berat, yang terdapat banyak pabrik semen dan juga pabrik peralatan berat, sehingga pada dasarnya jalan yang dilalui oleh sang Bapak banyak terdapat truk tronton dan juga truk besar lainnya, yang dalam hal ini tentu saja membuat jalanan seringkali macet.

Belum lagi di tahun 2005 ini seperti yang kembali Jay katakan, kerusakan jalan sudah umum terjadi dan pada dasarnya jalan akses yang menuju ke pabrik bapaknya, di beberapa bagian mengalami kerusakan yang cukup sehingga pada dasarnya hal tersebut menjadi titik kemacetan, jadi untuk mengantisipasi keterlambatan kedatangan ke pabrik.

Sang Bapak dalam hal ini menambahkan waktu 30 sampai 40 menit yang dicadangkan khusus untuk mencegah dirinya terlambat. Sedangkan untuk mereka dan juga adiknya pada jam saat ini yaitu pukul 01.30, adalah waktu di mana sang adik juga ditugaskan untuk tidur siang, jadi praktis saat siang hari seperti saat ini.

Rumahnya akan segera menjadi sepi, Karena pada dasarnya baik dirinya sang adik dan juga mereka pengasuhnya, akan tidur siang, dan sang ayah akan beristirahat sejenak sambil bersiap untuk pergi bekerja.