Chereads / Reborn 2005 / Chapter 5 - Cinta Monyet

Chapter 5 - Cinta Monyet

Saat Dewa yang merasa berbulu di dalam hatinya, karena merasakan penindasan yang diberikan oleh Jay, dan di sisi lain Jay yang melakukan hal tersebut hanya tersenyum di dalam hatinya, seraya berkata ( anak bau kencur aja belagu) dia tidak bisa menahan kekesalannya dikarenakan dia masih ingat, bukannya dia pengecut ataupun tidak berani.

Terkadang di dalam ingatannya sewaktu dirinya masih SMP, ada beberapa kali pengalaman di mana dirinya di palak oleh beberapa siswa SMP lainnya, namun jelas palakan yang mereka lakukan bukanlah palakan dengan kasar, tetapi menggunakan cara yang seperti dilakukan oleh dewa, mencoba memelas dan juga dengan membuat iba.

Memang karena dasarnya dirinya memiliki hati yang baik, ketika Jay masih muda dia tidak terlalu banyak berpikir, karena dirinya berpikir bahwa temannya mungkin butuh bantuan jadi kemudian dia akan memberikannya, pada awalnya 1 sampai 2 kali dirinya memberikan, tetapi untuk seterusnya Jay mulai menyadari bahwa ini ada yang salah.

Barulah kemudian dia paham bahwa ini bukan meminta bantuan tetapi hanya mengambil keuntungan dari dirinya, sebab hal tersebut dilakukan bukan hanya kepada dirinya tetapi juga terhadap beberapa siswa lelaki lainnya, jadi setelah saya mengetahui hal tersebut tentu saja dirinya tidak memberikannya kembali.

Sempat diancam tetapi karena kepribadian Jay yang cuek kemudian dia balas akan melaporkan hal tersebut kepada pihak guru, dan di sinilah dia masih ingat bahwa anak SMP pada masanya ketika akan dilaporkan kepada guru pada dasarnya masih memiliki rasa ketakutan dan juga rasa hormat, berbeda ketika di masa depan nanti ketika banyak terjadi konflik antara murid dan guru.

Namun jay tidak akan membahas hal tersebut lebih jauh lagi, Karena pada dasarnya situasi dan juga lingkungannya sudah berbeda. " Ohhh mau gua lepas?" Tanya Jay kepada dewa

" Iya lepasin Jay" kata dewa dengan mengiba

" Ok kalo gitu" kata Jay, seraya melepas tangan dewa yang dipegangnya, yang segera membuat dewa terjatuh

" Aduhhhh....!!!!!" Keluh dewa kesakitan saat dia terjatuh diubin kelas, sekejap hal tersebut menarik perhatian lainnya, dan hampir seluruh kelas memandang dewa, merasa tatapan aneh dari temannya, entah siapa yang memulai terdengar suara tawa "hahahahahah...dan dikuti oleh tawa satu kelas hahahahaha...." Dewa yang ditertawakan sekelas, merasa malu dan segera berlari keluar kelas

" Dasar bocah kencur" kata Jay bergumam pelan, namun jelas didengar oleh Noni

" Bocah kencur, ga salah Jay, bukannya lu sama!!" Celetuk Noni

" Hehehe....ternyata lu perhatiin gua terus ya Non" balas Jay

Sekejap saja Noni yang merasa ada yang salah, menjadi memerah dan malu kemudian menunjuk jari sambil berkata " siaaapaaa????....yang merhatiin Lu...kegeeran...ihhhh" memalingkan wajahnya yang memerah

[ selamat Tuan muda menyelesaikan misi]

[ Mendapat kecakapan bahasa Inggris tingkat Universitas]

[ apakah Tuan muda ingin mengekstrak kemampuan kecakapan Bahasa Inggris?]

" Ekstrak sekarang" perintah Jay

kemudian Jay mulai merasakan perasaan digigit semut yang hanya berlangsung sesaat, disisi lain kepalanya menerima pengetahuan dari penguasaan bahasa Inggris pada taraf universitas .

" Wahhhh....Kerennnn" kata Jay dengan bersemangat setelah dirinya memiliki penguasaan Bahasa Inggris yang baik tingkat Universitas

Tiba-tiba saja Jay mendengar suara candaan dari sampingnya dan melihat kesana

" Yakin Luh Non?" Tanya teman sebangkunya dan menambahkan lagi

" Kalo ga merhatiin kok muka lu merahhhhh" goda Mega teman sebangku Noni

" Cieeeeee...noniiii...mukanya merah kaya sambelll....." Teriak Esi dengan senang

" Ahhhhhh....apaan sih kalian!!!" kata Noni malu

Di sisi lain Jay melihat hal tersebut hanya tersenyum, perlahan mencoba untuk mencari tahu di dalam ingatannya barulah kemudian dia paham bahwa nampaknya Noni memiliki perasaan terhadap dirinya, hanya saja dikarenakan dirinya yang cupu dan juga tidak mengerti pada dasarnya dia hanya merasa bahwa Noni bersikap baik dan juga rewel terhadap dirinya adalah hal yang mengganggu.

Namun sekarang jelas bawa semuanya kini telah berubah, Karena pada dasarnya Jay Yang ada saat ini adalah Jay yang berbeda, Dia adalah seorang lelaki dewasa yang sudah menjalin beberapa kali hubungan dan tahu harus bertindak seperti apa, belum lagi ketika saat ini adalah zaman SMP di mana jaman cinta monyet jadi hal yang lumrah, dan pengetahuan tentang percintaan di antara para murid belum semasif dan belum terbuka seperti di zaman masa depan berikutnya.

Jadi bisa dikatakan bahwa dia memiliki terlalu banyak keuntungan dan keunggulan, untuk bisa melakukan apa yang diinginkan, dan tentu saja jaya saat ini merasa perasaan yang menyenangkan. Sampai tak lama kemudian bel pun berbunyi, dan segera perlahan satu persatu teman-teman sekelasnya pun masuk ke dalam kelas.

" Ahhh...kenyang gua" berkata Ferdi kepada Jay, setelah duduk di bangkunya

" Enak banget itu nasi uduk.....kata Fandi menambahkan

" Gua suka sambelnya, beda!!!!" Tambah bagus

" Ngomongin apa"an sih lu pada?" Tanya Jay heran

" Sayang sih Jay lu ga ikut" balas Fandi menjawab

" Bener tuh....sayang banget " tambah bagus

" Jelasin fer, ada apa'an?" Desak Jay penasaran

" Ga, ada apa- apa cuma samping sekolah kita, ada yang jualan nasi uduk baru, terus kita bertiga nyobain, dan rasanya enak banget" kata Ferdi menjelaskan

" Booong jangan percaya!!!! Sela Bagus

" Si Ferdi ngajak kita kesono, buat liat cewe cantik, anak tante-tante yang jualan nasi uduk" sanggah bagus

" Iya bener yang diomongin bagus, si Ferdi cuma modus doang!!!!" balas Fandi menambahkan sambil tertawa

" Ohhhh...begitu" segera Jay kehilangan minat

" Ehhhh...lu engga tertarik Jay?" Tanya Ferdi penasaran

" Buat apa?" Tanya Jay aneh

" Iya selain bisa makan nasi uduk enak, juga bisa liat kakak cantik!!!" balas Ferdi

" Gih soni liat, gua males..." Balas Jay ketusss

" Yeeeee nyesel Lu, kakaknya cantik kulitnya putih, matanya agak sipit, dia dari etnis Chinese, tipe gua banget" kata Ferdi menjelaskan seraya mencoba menggambarkan sosok kakak cantik tersebut

" Yaudah lu pacarin aja" balas Jay dengan malas.

Saat Ferdi akan membalas perkataan dari Jay, tak lama kemudian terdengar seruan dari wanita cantik yang duduk di barisan depan, memberikan instruksi untuk salam kepada guru yang akan masuk, sesaat kemudian seorang guru cantik dengan kacamata dan berambut pendek pun masuk ke dalam kelas.

Dari ingatan yang dimiliki oleh Jay dia masih mengetahui, bahwa guru tersebut bernama Bu Indah yang merupakan guru bahasa Inggris mereka, beliau terkenal dengan ketegasannya namun di sisi lain dia juga salah satu guru yang sangat berdedikasi untuk mengajar murid-muridnya.

Jay masih bisa ingat dengan jelas, bahwa dari Bu indah inilah dirinya bisa dikatakan memiliki dasar yang cukup untuk belajar bahasa Inggris, terlebih lagi kemudian ketika dirinya masuk ke SMK dan kuliah, karena pondasi bahasa Inggrisnya yang cukup di waktu SMP. Pada dasarnya dia tidak mengalami terlalu banyak kesulitan untuk bisa memahami bahasa Inggris secara teks maupun verbal.

Meski untuk kategori verbal bisa dikatakan dirinya masih terbata-bata untuk membalas percakapan, namun dari segi pemahaman dan juga konteks Jay sudah bisa memahami dengan sangat baik, dan hal tersebut adalah salah satu jasa yang diberikan oleh Bu Indah yang ada di depannya saat ini.

Dan Jay mengingat Bu Indah, bisa dikatakan memiliki kenangan yang baik di mana dirinya suka banyak dimintai tolong oleh Bu Indah, dan di sisi lain dirinya juga menjadi salah satu panutan di kelas ketika berhubungan dengan pelajaran bahasa Inggris, hal ini tentunya terjadi ketika dirinya berada di kelas 9 dan bukan di kelas 8 tempatnya saat ini.

Karena di kelas 8 saat ini dia masih bisa dikatakan sangat awam, meski memiliki beberapa pengetahuan tetapi pada dasarnya hal tersebut tidak bisa dijadikan sesuatu yang berharga, Karena pada saat dia SD sekolahnya tidaklah mengajarkan pelajaran bahasa Inggris dengan baik, atau dengan kata lain pelajaran bahasa Inggris yang ada di sekolahnya ketika dirinya bersekolah di SD dipelajari secara telat.

Di mana dirinya baru belajar bahasa Inggris di waktu kelas 6 SD, sehingga kemudian ketika dirinya masuk ke kelas SMP dan itu kelas 7, dia bisa dikatakan sangat tertinggal dibandingkan dengan teman-temannya, namun apa boleh buat Jay hanya punya usaha yang lebih untuk bisa mengejar ketertinggalan tersebut.